YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Bertepatan dengan Hari Pers Nasional yang jatuh pada tanggal 9 Februari, PT Sarikat Cahaya Media, sebuah perusahaan yang membawahi majalah Suara Muhammadiyah melakukan peletakan batu pertama pembangunan Grha Suara Muhammadiyah di Jalan KH Ahmad Dahlan.
Pimpinan Perusahaan, Deni Asy’ari dalam sambutannya menyampaikan bahwa moment peletakan batu pertama pembangunan Grha Suara Muhammadiyah ini diharapkan dapat menjadi simbol kebangkitan media pers Islam khususnya Muhammadiyah di tanah air.
Majalah Suara Muhammadiyah, kata Deni, merupakan media tertua di Indonesia yang terbit secara berkesinambungan hingga hari ini. Hal inilah yang mengantarkan Suara Muhammadiyah hingga mendapatkan Rekor MURI.
“Memang tidak banyak yang tahu bahwa Majalah Suara Muhammadiyah sebagai media tertua di Indonesia. Majalah Suara Muhammadiyah berusia 1 abad dengan nomor pertama yang terbit pada tahun 1915,” ungkapnya.
Deni berharap, sebagai media yang mampu eksis hingga sekarang, Suara Muhammadiyah tidak hanya menjadi potensi bagi warga Muhammadiyah namun menjadi aset bagi bangsa. “Sebagai media yang mampu eksis tidak hanya potensi bagi warga Muhammadiyah, tapi aset bagi Jogja, bagi bangsa yang pelan-pelan bertahap tapi pasti,” pungkasnya.
Sebagai penutup, Deni melontarkan lelucon terkait alasan Majalah Suara Muhammadiyah mampu menjadi media yang eksis hingga saat ini. “Pertanyaan mengapa Suara Muhammadiyah bisa eksis hingga sekarang tentu para pendahulu yang bisa menjawabnya. Tetapi, jawaban saya cukup sederhana. Ketika ditanyakan, dengan lelucon saya menjawab; Kalau umat Islam diwarisi Al Qur’an dan Sunah oleh Rasulullah, di Muhammadiyah selain Al Qur’an dan Sunah, KH Ahmad Dahlan mewariskan Suara Muhammadiyah,” tandasnya (Yusri).