Ini Tausiyah MUI Hadapi Pemilukada Serentak

JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Menjelang Pemilihan Kepala Daerah Serentak pada 15 Februari mendatang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan umat Islam pada khususnya. Imbauan itu dimaksudkan untuk tetap menjaga kondisifitas dan menciptakan suasana damai di tengah-tengah masyarakat.

Dalam imbauan yang ditandatangai oleh Wakil Ketua MUI Prof Yunahar Ilyas dan Wakil Sekretaris Jenderal Sholahudin Al-Aiyub itu, MUI juga meminta umat Islam untuk menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab sesuai dengan pertimbangan agama dan norma.

Berikut ini isi lengkap Tausiyah MUI menghadapi Pemilukada Serentak;

Tausiyah MUI Menghadapi Pemilukada Serentak

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya agenda pemilukada secara serentak pada tanggal 15 Februari 2017, dan mengingat tanggung jawab warga negara untuk berpartisipasi menggunakan hak pilihnya, maka Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia menyapaikan taushiyah sebagai berikut :

  1. Menghimbau kepada mayarakat, khusunya umat Islam untuk menjaga situasi agar tetap aman, damai dan terbangun suasana kehidupan yang penuh harmoni. Masyarakat agar ikut serta mengawasi proses pelaksanaan pemilukada, sehingga mencegah potensi terjadinya kecurangan dan gangguan keamanan.
  2. Meminta kepada umat Islam untuk menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab, sesuai dengan tuntunan agama. Sebagaimana Hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia Tahun 2009; Memilih pemimpin menurut ajaran Islam adalah kewajiban untuk menegakkan imamah dan imarah dalam kehidupan bersama.
  3. Dalam menggunakan hak pilihnya, Umat Islam wajib memilih pemimpin yang beriman dan bertakwa, jujur (siddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), mempunyai kemampuan (fathonah), dan memperjuangkan kepentingan umat Islam.
  4. Kepada seluruh Umat Islam yang sedang belajar di pesantren/perguruan tinggi atau bekerja di luar tempat asalnya untuk dapat meminta izin pulang ke daerah asalnya guna menunaikan hak pilihnya sebagai wujud tanggung jawab berbangsa dan bernegara.
  5. Meminta kepada segenap pimpinan pesantren/lembaga pendidikan dan tempat bekerja untuk dapat mengizinkan santri/murid atau pekerja yang memiliki hak pilih untuk dapat menunaikan haknya di daerah masing-masing sebagai wujud partisipasi dalam kehidupan politik.
  6. Mengajak segenap Umat Islam untuk bermunajat memohon kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar semua proses pemilukada serentak bisa terlaksana secara jujur, adil, aman dan damai serta menghasilkan pemimpin-pemimpin yang takut hanya kepada Allah dan berjuang sepenuh tenaga mewujudkan bangsa dan negara yang adil dan makmur dalam lindungan Allah Subhanahu Wata’ala (baldatun thayyibatun warabbun ghafur).

Wallahu al-musta’an wa’alaihi at-tuklan.

Jakarta, 13 Jumadil Awal 1438 H | 10 Februari 2017 M

DEWAN PIMPINAN MAJELIS ULAMA INDONESIA

Wakil Ketua Umum,

Ttd,

Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc, MA

Wakil Sekretaris Jenderal,

Ttd,

Drs. H. Sholahudin Al-Aiyub, M.S.*

Reporter: Ribas

Foto: Voa Islam

Exit mobile version