Krisis Moral dan Akhlak, PDNA Kota Pontianak Gelar Dialog Interaktif

Krisis Moral dan Akhlak, PDNA Kota Pontianak Gelar Dialog Interaktif

PONTIANAK, Suara Muhammadiyah-PD Nasyiatul Aisyiyah Kota Pontianak gelar Dialog Interaktif Remaja dan Pasangan muda. Antusias peserta begitu besar untuk berpartisipasi dalam dialog tersebut. Hal ini dibuktikan dengan membludaknya peserta pada saat acara di gelar.

“Target kami hanya sekitar 120 peserta, namun banyak yang beli tiket pada hari H, sehingga jumlah peserta diluar ekspektasi,” ungkap Ufi Ruhama’, Ketua Umum PD Nasyiatul Aisyiah Kota Pontianak. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan atas dasar keprihatinan terhadap kondisi remaja saat ini yang cenderung mengalami krisis akhlaq dan dekadensi moral, yang berakibat pada tingginya angka kelahiran yang tidak diinginkan pada remaja di Kalimantan Barat.

Dialog ini diharapkan dapat memberikan sedikit pencerahan kepada masyarakat, remaja khususnya untuk dapat membekali diri serta lebih mawas diri terhadap hal-hal yang bisa menggiring diri mereka kearah hal yang negatif.

Acara yang dibuka oleh Wakil Walikota Pontianak di Aula Rumah dinas wakil walikota ini, menghadirkan tiga narasumber dari sudut pandang yang berbeda. Sri Devi Melavanic ketua Panitia menjelaskan, pembicara pertama, Dr Linda Suwarni, MKes, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak yang berbicara dari sudut pandang kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja.

“Para remaja harus mengetahui lebih dini tentang kesehatan reproduksi mereka karena hal ini sangatlah penting,” tutur Agus Handini, MPsi, Psikolog. Ia memaparkan akan pentingnya mengenali diri sendiri sebelum memahami pasangan. Pembahasan tersebut ditutup dengan Berri El Makky, berbicara dari sisi religiusitas tentang bagaimana mencari pasangan yang ideal berdasarkan sunnah Rasul sehingga Rumah tangga Sakinah, mawaddah warrahmah dapat terwujud.

Dialog yang dihadiri lebih dari 170 peserta dan ortom ini menurut Drs H  Slamet Riyanto, M Pd, Ketua PDM Kota Pontianak, sangat baik untuk dilaksanakan. “Remaja harus kita selamatkan karena merupakan tanggung jawab kita bersama, lebih-lebih mereka yang kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tua dirumah,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ufi menuturkan bahwa kegiatan ini diharapkan tidak stagnan sampai disini, akan ada follow up lebih lanjut, sementara PD Nasyiah kota Pontianak membuka seluas-luasnya secara gratis untuk peserta yang ingin berkonsultasi terkait psikologi maupun kesehatan reproduksi (UR).

Exit mobile version