Tradisi Kemandirian ala Muhammadiyah dengan Pengoptimalan ZIS

Tradisi Kemandirian ala Muhammadiyah dengan Pengoptimalan ZIS

PADANG, Suara Muhammadiyah – Sekretaris PW Muhammadiyah Sumbar Buya Adrian Muis Ch. Saripado mengatakan Muhammadiyah memiliki tradisi kemandirian sejak awal berdirinya. Sejak dua tahun terakhir, PW Muhammadiyah Sumbar tanpa dana dari APBD, tetapi para kader Muhammadiyah terus berkiprah dan berbuat nyata bagi umat dan persyarikatan dari wilayah hingga ranting.

“Tidak perlu resah tanpa dana APBD karena yang penting bagaimana menggerakkan potensi umat yang sangat besar tersebut, jika potensi sadaqah ini digerakkan, saya yakin bisa menjawab semua persoalan, ” katanya.

Lanjutnya, hampir setiap bulan Muhammadiyah Sumbar menggelar Hari Bermuhammadiyah dan geliat kegiatan majelis dan lembaga juga sangat terasa. Ortom Muhammadiyah juga tidak luput dari kesulitan finansial, namun mereka terus menggelorakan dakwah amal makruf nahi mungkar, tajdid dan teologi Almaun.

“Upaya menggerakkan ekonomi umat, Muhammadiyah serius mengembangkan waqaf uang dan lazismu sebagai bentuk jihad ekonomi dan upaya pemberdayaan kesejateraan umat, ” kata Buya Adrian di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar, Kamis, (9/2).

Buya juga menyampaikan kemandirian ekonomi umat bisa terwujud dengan mengoptimalkan potensi zakat, infaq dan sadaqah. Selain itu Sedekah juga dapat mencegah dari kebangkrutan.

“Kader Muhammadiyah ayoo terus gerakan waqaf uang dan lazismu sebagai kekuatan ekonomi umat, ” ujarnya

Tambahnya, ada potensi zakat sebesar Rp 5-6 milyar per kab/kota setiap bulannya, jika ini bisa dikelola dengan baik akan sangat baik dalam meningkatkan kesejahteraan umat (RI).

Exit mobile version