PAREPARE, Suara Muhammadiyah- Lembaga Amil Zakat Infaq Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Sulawesi Selatan (Sulsel) Seminar Zakat Nasional dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Ruang Pertemuan Restoran Dinasty Parepare pada Sabtu (11/2). Kegiatan yang dibuka oleh Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe ini, turut dihadiri oleh SKPD setempat, Ketua Badan Pengurus Lazismu Parepare serta sejumlah pengurus dan kader Muhammadiyah Sulsel maupun Parepare.
Tampil sebagai narasumber di antaranya Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia Bambang Sudibyo, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Hajrianto Y Thohari, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Hilman Latief, Kepala Kantor Kementerian Agama Sulsel Abd Wahid Tahir, serta Koordinator Lazismu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel Mustari Bosra.
Dalam sambutannya, Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe mengaku bangga bisa menjadi tuan rumah dalam agenda Lazismu. Ia juga mengungkapkan bahwa Lazismu turut berperan aktif dan memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan perekonomian di Parepare.
“Ini adalah sebuah kebanggaan Parepare bisa menjadi tuan rumah Seminar Zakat Nasional dan Rakerwil Lazismu. Saya melihat pergerakan Lazismu di Parepare sangat luar biasa. Untuk itu, mari kita bergerak secara masif untuk bersama-sama terus mengembangkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Taufan berharap, kegiatan tersebut bisa memberikan kontribusi bagi keluarga besar Muhammadiyah dan turut memajukan Parepare serta masyarakatnya. “Kami berharap dengan kehadiran Lazismu bisa menggenjot perolehan zakat di Parepare,” imbuhnya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Umum Baznas RI Bambang Sudibyo turut mengapresiasi peran Pemkot dalam mendorong perekonomian melalui Lazismu. Menurutnya, dukungan dan peran dari pemerintah dalam memajukan dan mengembangkan peningkatan perekonomian dibutuhkan Lazismu dalam segala aktifitasnya.
“Parepare sebagai Kota Ulama, Kota Santri dan Kota Relijius, itu sudah terbukti dengan salah satu contoh indikatornya, yaitu dapat kita lihat dengan kemajuan yang diperlihatkan dari hasil kerja oleh Lazimu Parepare. Di mana tingkat kesadaran masyarakatnya untuk membayar zakat tinggi,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Lazismu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel Mustari Bosra menyebutkan bahwa sejak berdirinya delapan bulan yang lalu, Lazismu Parepare mampu mengumpulkan zakat sebesar Rp 2 Milyar. Menurutnya, hal itu merupakan prestasi yang sangat membanggakan dibanding beberapa daerah lainnya di Sulsel.
“Lazismu Parepare adalah daerah yang berpotensi mampu menghasilkan perolehan Zakat terbanyak yang ada di Sulsel. Mudah-mudahan bisa di contoh daerah-daerah lainnya,” tandasnya (Luki/ Yusri).