Rektor UAD: UAD Kembangkan Knowledge Based Economy

Rektor UAD: UAD Kembangkan Knowledge Based Economy

Rektor Universitas Ahmad Dahlan. Kasiyarno, dalam Peluncuran RSUAD, Ahad (12/2).

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Rektor Universitas Ahmad Dahlan, Kasiyarno, dalam pelucuran Rumah Sakit UAD atau yang disingkat menjadi RSUAD mengatakan bahwa UAD sebagai bagian dari Amal Usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan, berkomitmen membangun ekonomi berbasis keilmuan yang diampunya. Termasuk, dengan keberadaan RSUAD tersebut, UAD mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologinya untuk menghasilkan usaha yang riil.

“UAD terus mengembangkan knowledge based economy. Yaitu membangun perekonomian yang berbasis kepada ilmu pengetahuan yang dibina di UAD,” tuturnya di halaman RSUAD, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. RSUAD merupakan hasil akuisisi dari RS Holistika Medika yang telah berjalan sejak tahun lalu dan kini dalam proses perubahan nama menjadi RSUAD.

Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan amanah Muktamar 47 di Makassar yang menjadikan ekonomi sebagai pilar ke-3 penguaan persyarikatan setelah pendidikan dan kesehatan yang sejak lama menjadi ciri Muhammadiyah. Baginya, bukan hanya Muhammadiyah yang memiliki tugas dalam memperkuat pilar ini dengan amal usaha yang dimilikinya, namun, demi mewujudkan kemandirian, Amal Usaha juga mampu mengembangkan ‘anak’ amal usahanya sendiri.

“Agar persyarikatan mampu mandiri, dan tidak bergantung eksistensinya terhadap pihak lain dalam menjalankan dakwah amar makruf nahi munkarnya,” imbuh Kasiyarno.

Kini, tercatat ada 5 PT atau badan usaha yang bernauh di bawah UAD. Di antaranya, Apotik I milik UAD yang dalam waktu dekat akan diresmikan Apotik II di Jl Magelang, Pusat Kalibrasi Alat Kesehatan, SPBU UAD, Bank Perkreditan Rakyat Swasta (BPRS), dan lainnya.

Dengan adanya unit-unit usaha miliknya, Kasiyarno pun otimis bahwa UAD akan terus mampu melayani kebutuhan pendidikan bagi masyarakat yang lebih luas dengan biaya pendidikan yang lebih murah. Mengingat, PTM pun telah dihimbau untuk tidak hanya bergantung kepada pemasukan SPP mahasiswanya saja.

“Mengapa UAD terus mengembangkan amal usahanya, agar harapannya mampu menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi dalam memberikan pendidikan, dan lebih murah biayanya,” tandas Kasiyarno (Th).

Exit mobile version