PC IMM Kuningan Ajak Perempuan Menutup Aurat

KUNINGAN, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (PC IMM) Kuningan melalui bidang Immawati menggelar kegiatan Gerakan Menutup Aurat (GEMAR). Dilaksanakan di jalan Siliwangi Kuningan pada saat Care Free Day (CFD) mulai pukul 07.00-09.00 WIB, Ahad (12/2).

Kegiatan itu, bekerjasama dengan komunitas lain di wilayah Kabupaten Kuningan, di antaranya Gerakan Mahasiswa Masjid Syiarul Islam (GEMA-SI), One Day One Juz (ODOJ) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Ketua Bidang IMMawati Syifa Nursari Fadillah mengatakan, pada dasarnya masyarakat umum banyak yang memperingati tanggal 14 Februari itu sebagai hari Valentine day. Dimana masyarakat Non Muslim maupun kaum muslimin ada saja yang ikut memperingatinya, terutama dikalangan remaja maupun pemudi.

“Dalam pandangan Islam tentang Valentine Day itu tidak ada. Alhamdulillah kami mempunyai pengganti yang baik, yakni mengadakan dan mengajak masyarakat khususnya kaum perempuan untuk menutup aurat,” kata Syifa.

Dia menambahkan, selain mengajak kaum perempuan untuk menutup aurat. Kegiatan ini juga membagikan Jilbab dan Bross secara gratis kepada kalangan remaja maupun pemudi yang belum menggunakan jilbab.

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, kami harapkan bisa mengubah kaum perempuan yang belum menggunakan jilbab. Bisa secepatnya menggunakan jilbab, karena menutup aurat itu wajib bagi kaum perempuan,” kata Syifa didampingi Sekbid ya Nur Hikmah.

Sementara itu, Ketua PC IMM Kuningan Ridwan Ira Irawan, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh bidang IMMawati. Semoga kegiatan ini bisa berdampak baik dan bisa mengingatkan kaum perempuan yang belum menutup auratnya.

“Menutup autrat itu wajib bagi kaum perempuan, karena dengan menutup aurat selain berbuat taat kepada Allah SWT, juga  bisa mencegah dari pelecehan terhadap perempuan.” kata Ridwan.

Kegiatan ini tidak hanya hari ini saja, namun juga akan kami lakukan setiap minggunya. Sehingga kaum perempuan bisa menggunakan jilbabnya sesuai dengan syariat Islam (Mujahidin).

Exit mobile version