JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Merayakan hari ulang tahun ke-9, TV One menyuguhkan Dialog Kebangsaan yang bertema “Merekatkan Bangsa”. Acara yang ditayangkan secara live pada hari Selasa malam, 14 Februari 2015 pukul 19.00-23.00 WIB itu berlangsung di Ballroom Hotel Four Seasons Gatot Subroto, Jakarta.
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai respon menyikapi kondisi dinamika kebangsaan belakangan ini. Para menteri, tokoh nasional, dan tokoh agama dihadirkan dalam acara itu guna memberikan pandangan dan sumbangan pemikiran untuk merekatkan bangsa.
Mantan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Prof Amien Rais ikut hadir menyampaikan gagasannya. Dalam kesempatan itu, Amien mengingatkan tentang pentingnya berkaca pada sejarah perabadan bangsa lainnya di dunia.
“Saya mengingatkan bahwa bangsa manapun bahwa bangsa manapun, negara manapun, pemerintah manapun, akan menghadapi masalah, akan tidak stabil, akan labil, bahkan bisa menjadi chaos, bahkan bisa bubar,” kata Amien.
Uni Soviet, kata Amien, memiliki kemiripan dengan Indonesia. “Negaranya luas, penduduknya beragam, ada berpuluh-puluh etnik. Uni Soviet yang pernah menjadi negara super powe bersama Amerika, tahun 1917 bangkit, tahun 1991 bubar. Kalau diusut, kenapa bisa bubar? Karena keadilan social, keadilan ekonomi, keadilan politik, keadilan hukum, keadilan pendidikan dan lain-lain, itu jauh dalam kehidupan mereka itu,” tuturnya.
Sebagai solusi, Amien mengajak semua pihak kembali ke Pancasila yang menjadi dasar negara. “Sehingga, saya punya teori yang amat sangat sederhana, kalau mau negara stabil, mau aman sentaosa, mau kenyal terhadap berbagai tantangan, kuncinya adalah di Pancasila itu sendiri,” kata Amien.
Kuncinya ada di kata adil dan keadilan. Dalam Pancasila, kata Amien, ada dua sila yang menitikberatkan pada keadilan. Yaitu sila kedua yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab serta sila kelima, keadilan social bagi seluruh Indonesia.
“Dua hal ini saya kira menjadi kunci kebaikan maupun keburukan suatu negara. Karena itu saya menghimbau kepada yang sedang berkuasa, semua langkah itu ukurlah dengan Pancasila itu sendiri. Kalau mengambil sebuah langkah, benar-benar adil apa tidak. Betul-betul untuk semua atau partisan. Jangan coba-coba main-main dengan ketidakadilan,” harap Amien.
Dalam sejarah, kata Amien, semua pemerintah yang tidak adil atau berlaku zalim, maka pemerintah itu pasti bubar. “Oleh karena itu saya harap, NKRI yang kita gembar-gemborkan itu kira rawat betul-betul, jangan suka mecah-belah, jangan suka mengadu domba,” tandas Amien Rais (Ribas).