TEGAL, Suara Muhammadiyah- Bertepatan dengan Hari valentine yang diperingati oleh sebagian orang pada tanggal 14 Februari, SMP Muhammadiyah 1 Adiwerna (Musawerna) Kab Tegal Jawa Tengah mendeklarasikan sebagai “Pelajar Tanpa Pacaran”. Deklarasi dilaksanakan usai kegiatan kerohanian pada pagi hari Selasa, (14/2) di halaman sekolah.
Adapun tujuan dari deklarasi tersebut yakni upaya untuk menjaga para siswa SMP Musawerna dari pergaulan bebas terutama pacaran. Pacar, bagi mereka adalah bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, remaja zaman sekarang sering sekali bersaing untuk mendapatkan pacar. Selain itu, deklarasi ini juga sebagai gerakan untuk menolak hari valentine sebagai hari kasih sayang.
Bagian Kesiswaan SMP Musawerna, Riza A Novanto mengatakan bahwa sebelum mendeklarasikan sebagai “Pelajar Tanpa Pacaran”, para siswa-siswi sudah diberi wawasan tentang haramnya berpacaran dalam hukum Islam. Selain diberi wawasan, lanjutnya, siswa juga diberi pendampingan secara personal untuk memahamkannya. “Karena melihat kondisi para remaja sekarang bebas bergaul dengan lawan jenis. Sering kali di jumpai di tempat umum, mereka melakukan yang tidak semestinya dilakukan tanpa menyadari masyarakat di sekitarnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Musawerna Turrachman mengungkapkan bahwa hal ini merupakan langkah nyata gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang menjadi corong dakwah Muhammadiyah. Menurutnya, canggihnya teknologi di era saat ini menjadikan banyaknya kebudayaan asing yang masuk namun tidak sesuai dengan kebudayaan kita.
“Di era Globalisasi sekarang, semua sudah semakin canggih mulai dari Teknologi sampai pendidikan tapi mirisnya pergaulan remaja pun semakin bebas. Banyak kebudayaan-kebudayaan asing masuk ke dalam namun tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan bergaul pada remaja sudah sampai pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan,” tuturnya.
Ia berharap, deklarasi ini akan semakin memperkuat SMP Musawerna sebagai sekolah berkarakter. “Tentu karakter disini adalah karakter yang Islami,” tutupnya (Hendra Apriyadi).