SEMARANG, Jawa Tengah- Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah menggelar kegiatan pelatihan ToT atau Training of Trainer di Hotel Gracia Semarang pada Sabtu (11/2). Kegiatan bertajuk “Penguatan Pimpinan Melalui Sinergitas Program untuk Mewujudkan Desa Qoryah Toyibah” ini diikuti oleh para pimpinan PWA Jawa Tengah, Ketua Majelis lembaga serta perwakilan dari Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) enam karesidenan di Jawa Tengah.
Kegiatan yang dibuka oleh Ibu Ummul Baroroh selaku Ketua PWA Jawa Tengah ini bertujuan untuk mempersiapkan para kader dalam program Qoryah Toyibah (QT) yang akan dilaksanakan di daerah-daerah. Disampaikan oleh Ummul Baroroh bahwa QT dan Keluarga Sakinah merupakan program unggulan ‘Aisyiyah yang akan diterapkan di Jawa Tengah. “Program ini akan dilaksanakan secara meluas dengan model BSA QT MAMPU sebagai pendekatannya” ujar Ummul.
Beragam materi diberikan kepada para kader sebagai bekal pelaksanaan program seperti Idiologi Muhammadiyah ‘Aisyiyah, Praksis Al-Maun, Perempuan dan Kemiskinan, Paradigma Kespro dan Hak-Hak Reproduksi Perempuan, Kepemimpinan Perempuan, Landasan Kerja Kespro (Peraturan Pemerintah, Peraturan Kementrian, Undang-Undang), Knowledge Management, Teknologi Informasi serta Pengorganisasian BSA di Cabang dan Ranting. Selain itu, diadakan pula diskusi, simulasi dan RTL sebagai penguatan materi yang diberikan.
Qoryah Toyibah dan Keluarga Sakinah, kata Ummul, merupakan program ‘Aisyiyah sejak tahun 80-an. Qoryah Toyibah sendiri merupakan program ‘Aisyiyah untuk mewujudkan perkampungan atau desa di mana masyarakatnya menjalankan ajaran Islam secara kaffah baik dalam hablun minallah maupun hablun minannas dalam segala aspek kehidupannya yang meliputi bidang akidah, ibadah, akhlak, dan mu’amalah duniawiyah.
Berbagai model sudah diterapkan akan tetapi model MAMPU ‘Aisyiyah melalu Bina Sakinah ‘Aisyiyah dinilai memiliki efek yang cukup bagus di masyarakat sehingga model ini kemudian di duplikasi. “PP ‘Aisyiyah mendorong program MAMPU untuk di scalling up dan merancang pelatihan kader QT modelling MAMPU dan kegiatan ini merupakan langkah awal penerapan yang akan dilaksanakan untuk ‘Aisyiyah daerah Jawa Tengah,” ungkap Ummul.
Menurut Ummul, kegiatan TOT ini tidak akan berhenti karena masih banyak permintaan dari daerah lain seperti Karesidenan Pati kemudian Purbalingga dan Surakarta yang sudah mendaftar untuk pelaksanaan TOT QT.
“Harapan dari PWA Jawa Tengah serta PP ‘Aisyiyah dengan adanya duplikasi program ini akan semakin banyak cabang dan ranting ‘Aisyiyah yang akan bergerak aktif dan bisa memperluas dakwah ‘Aisyiyah serta semakin banyak membantu perempuan dhuafa mustadh’afin,” tandasnya (Suri/ Yusri).