PURWOREJO, Suara Muhammadiyah-Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Purworejo bersama Lembaga Penanggulagan Bencana Pimpinan Daerah Muhammadiyah Purworejo sosialisasi Fiqih Kebencanaan dan Penangguangan Bencana di Desa Somogede Kecamatan Pituruh. Penyelenggaraan agenda ini pada salah satu lokasi KKN UMP kel. 25. Diikuti kurang lebih 50 orang yang terdiri dari Kepala Desa beserta perangkat, BPD, Tokoh Masyarakat dan Karang Taruna. Desa Somogede Kecamatan Pituruh ini secara geografis merupakan daerah dengan potensi bencana longsor karena terletak di pegunungan yang cukup terjal dan tinggi.
“Sosialisasi ini sangat relevan dengan kebutuhan desa sesuai kondisi desa yang cukup terjal dan tinggi. Kami ucapkan terima kasih atas wawasan dan pengetahuan kebencaan yang disampaikan. Sehingga seluruh warga dapat mengantisipasi sejak awal. Semoga bermanfaat bagi semuanya,” ujar Tukiman selaku Kepala Desa Somogede.
Materi pertama Fiqih Kebencanaan disampaikan oleh Ustadz H Iyus Herdiana MSI, Dosen UM sekaligus perwakilan PDM Purworejo menyampaikan pemahaman berkaitan dengan bagaimana Islam memberikan solusi bagi yang sedang tertimpa bencana yakni sabar dan senantiasa tawakal kepada Allah serta untuk meninggalkan maksiat dengan diikuti dengan menjaga lingkungan agar terhindar dari bencana karena bencana akibat ulah tangan manusia itu sendiri.
Materi kedua disampaikan Widayat, berkaitan dengan penanggulangan bencana tanah longsor dengan rincian dimulai dari pengertian tanah longsor, jenis-jenis longsor, factor terjadi longsor, tanda-tanda sebelum terjadinya tanah longsor, cara mengurangi resiko terjadinya longsor dan bagaimana masyarakat mengkoordinasikan warga ketika terjadi longsor.
“Masyarakat supaya peduli dengan kondisi lingkungannya yaitu apabila melihat ada sumbatan di aliran air dan sungai supaya dibersihkan. Apabila melihat retakan tanah di musim hujan untuk melaporkan pada lurah desa. Tindakan awal dengan menutup retakan dengan tanah jangan asal tebang pohon dan juga mendirikan bangunan harus melihat kondisi tanah. Karena semua itu bisa memicu adanya longsor,” ujar Widayat tutup pemaparan sosialisasi (Akhmad-Purworejo).