PURBALINGGA, Suara Muhammadiyah- Lulusan sekolah Muhammadiyah harus memiliki kemampuan plus yaitu ilmu agama, keterampilan, dan akhlak. Para siswa lulusan sekolah Muhammadiyah juga harus memiliki tiga pilar kecerdasan yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan moral spiritual, serta kecerdasan sosial. Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman dalam Tabligh Akbar yang digelar di Area Depan Gedung Kesenian SMK Muhammadiyah Bobotsari pada Ahad (12/2).
Tabligh Akbar ke XIV Tahun 2017 yang digelar SMK Muhammadiyah Bobotsari, Purbalingga ini terselenggara atas dukungan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Purbalingga, Lazismu Purbalingga, serta Pemerintah Daerah Purbalingga. Pihak sekolah juga bekerja sama dengan aparat keamanan khususnya Polsek Bobotsari dan Kokam PDPM Purbalingga dalam menertibkan dan mengamankan jalan raya.
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 1700 jamaah dari beberapa kecamatan di Kabupaten Purbalingga yang terdiri dari Pemda Purbalingga, DPRD, PDM, PDA, Para pimpinan dan pengurus ortom, lembaga dan AUM, PCM Bobotsari, warga sekitar, serta wali murid.
Dalam sambutannya, Ketua PDM Purbalingga Ali Sudarmo menyampaikan bahwa PDM Purbalingga senantiasa berkomitmen terus memajukan semua AUM pada berbagai bidang, khususnya amal usaha di bidang Pendidikan. “Oleh karena itu, Muhammadiyah Purbalingga juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak khususnya warga Muhammadiyah dan seluruh masyarakat Purbalingga,” imbuhnya.
Dalam laporannya, Kepala SMK Muhammadiyah Bobotsari Toto Widiarto menyampaikan bahwa Tabligh Akbar tersebut merupakan satu rangkaian acara bersamaan dengan lomba Matematika ke XIV Tingkat SD/MI dan SMP/MTs se-Jawa Tengah yang diikuti oleh lebih dari 1000 peserta dari berbagai daerah. Ia berharap agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat.
“Kedepan, semoga kegiatan bermanfaat bagi jamaah yang hadir serta meningkatkan semangat siswa untuk meraih prestasi akademik dan semakin taqwa kepada Allah SWT,” ungkapnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Agus Taufiqurrahman turut mengapresiasi terselenggaranya lomba matematika. Menurutnya, matematika adalah warisan peradaban Islam.
“Umat Islam harus mau mengkaji ilmu sains, karena pelopor ilmu sains itu sendiri adalah cendekiawan muslim,” tegasnya (Iswanto/ Yusri).