KUTAI TIMUR, Suara Muhammadiyah- Seni beladiri merupakan seni tradisional asli nusantara dan menjadi bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan, seperti pencak silat yang menjadi bagian dari kehidupan di negeri ini. Dalam rangka membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia serta pelestarian budaya pencak silat, Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kutai Timur menggelar Kejuaraan Pencak Silat untuk memperebutkan piala bergilir Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) CUP-1 2017 di Gedung Balai Pertemuan Kantor Camat Sangatta Utara pada Sabtu-Ahad (11-12/2).
Pimpinan Daerah Tapak Suci Muhammadiyah Kutai Timur, Nur Hadi mengatakan bahwa kejuaraan pencak silat yang digelar selama dua hari ini diikuti oleh anak-anak usia dini yang memang antusias mengikuti kejuaraan. “Ada sekitar 126 orang terdaftar sebagai peserta dengan rata-rata usia dari 9-17 tahun dari 20 cabang Pencak Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah yang ada di Kutim,” terangnya.
Kejuaraan pencak silat ini, lanjut Nur Hadi, sekaligus dimaksudkan sebagai upaya untuk mempersiapkan atlet-atlet mneghadapi kejuaraan daerah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) usia dini yang pada tahun ini digelar untuk usia 9-12 tahun serta usia para remaja yakni 14-17 tahun.
Nur Hadi menambahkan, ajang perebutan piala PDM-CUP di Kutim ini merupakan kegiatan perdana yang baru kali pertama digelar. Ia menyebutkan bahwa peserta khusus dari cabang Tapak Suci yang ada di Kutim terdiri dari lima kecamatan yakni Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, Kaubun, serta Sangkulirang.
“Perbutan Piala PDM CUP ini baru pertama kali digelar, sementara untuk tapak suci adalah yang kedua kali,” imbuhnya (AJ/ Yusri).