TEGAL, Suara Muhammadiyah- Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Tegal menggelar Pelatihan Kontributor Jurnalistik bagi Guru dan Dosen di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Kota Tegal pada Rabu (8/2) di Kampus SMK Muhammadiyah 1 Kota Tegal, Jl. Perintis Kmerdekaan No. 95 Tegal.
Pelatihan Kontributor Jurnalistik ini diikuti oleh perwakilan Guru dan Dosen di AUM PDM Kota Tegal mulai dari guru SD, SMP, SMA/SMK dan Politeknik Muhammadiyah Kota Tegal. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dan seceaa resmi dibuka oleh Sekretaris PDM Kota Tegal, Dradjat, serta dihadiri oleh ketua MPI PWM Jawa Tengah ,Teguh Hadi Prayitno. Tampil sebagai narasumber yaitu jurnalis Harian Suara Merdeka, Wawan Hoediyanto menyampaikan beberapa materi di antaranya materi tentang dasar-dasar jurnalistik, teknik menulis berita, wawancara, serta fotografi.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tegal, Moh Khamdan Basyir mengungkapkan bahwa materi peran media dalam pembangunan dan dakwah ini sengaja diberikan oleh panitia dengan harapan peserta mampu memahami dan mau berkarya atas dasar dakwah amar ma’ruf nahi mungkar sehingga dalam penulisan berita sesuai dengan fakta di lapangan dan mengandung nilai dakwah.
“Harapan dari pelatihan ini adalah melahirkan jurnalis-jurnalis di AUM dan PCM serta nantinya bisa berkontribusi mengisi tulisan di majalah yang akan segera diterbitkan oleh MPI dan sekaligus mengisi berita di Portal Website Muhammadiyah Kota Tegal,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua MPI PDM Kota Tegal Abdul Wahab mengatakan bahwa diadakannya pelatihan jurnalistik ini dimaksudkan untuk membekali pengurus maupun anggota persyarikatan dengan pengetahuan dan skill di bidang jurnalistik, terlebih pers muhammadiyah. selain itu, juga menaungi dan mewadahi bakat dan minat anggota persyarikatan di bidang jurnalistik serta mendorong pengurus maupun anggota persyarikatan untuk berfikir kritis, kreatif, dan mandiri.
“Selain itu juga sebagai penyedia sarana komunikasi dan syiar kegiatan persyarikatan maupun keagamaan baik ranah intern maupun ekstern organisasi, serta membantu kelancaran komunikasi antar pengurus maupun anggota persyarikatan,” pungkasnya (Hendra Apriyadi).