Oleh: Mu’arif
Orang Muhammadiyah saat ini tidak banyak yang tahu siapa HMS Mintaredja. Sekedar memperpanjang ingatan, sosok yang satu ini pernah duduk di Majelis Hikmah PP Muhammadiyah, anggota pleno PP Muhammadiyah, dan rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta. Di luar Persyarikatan, karir tokoh yang satu ini lebih kentara. Ia menjadi salah satu tokoh perintis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ketua Umum Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Menteri Sosial, dan Duta Besar Republik Indonesia di Turki. Di dunia pers, dia pernah menjabat sebagai Pemimpin Umum Mertju Suar, harian nasional modernis yang berafiliasi ke Persyarikatan Muhammadiyah.
Haji Mohammad Syafaat Mintaredja Sarjana Hukum, lahir di Bogor pada 17 Februari 1921. Dia lahir dan dibesarkan dari keluarga Muhammadiyah di Bogor. Mintaredja pernah kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, dan Fakultas Hukum Universitas Leiden, Belanda. Mendapat gelar sarjana hukum di Fakulas Hukum Universitas Indonesia (UI).
Semasa muda, Mintaredja akif di Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII). Bersama Lafran Pane, Achmad Tirtosudiro, M. Sanusi, dan lain-lain, dia mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berpusat di Yogyakarta. Mintaredja pernah menjabat sebagai ketua umum Pengurus Besar HMI periode 1947-1950.
Mintaredja turut andil dalam mendirikan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi). Setelah Mr. Mohammad Roem yang dipilih dalam Muktamar Parmusi di Malang tidak mendapat restu dari pemerintah dan ketika DPP Parmusi diketuai oleh Djarnawi Hadikusumo dibajak oleh HJ. Naro, SH dan M. Imran Kadir, jabatan Ketua Umum Parmusi diserahkan kepada HMS. Mintaredja, SH. Setelah terbentuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mintaredja terpilih sebagai Ketua Umum DPP PPP. Jabatan ini kemudian diserahkan kepada HJ. Naro, SH., setelah Mintaredja mendapat amanat sebagai Dubes RI di Turki. Dalam Muktamar I PPP di Jakarta, Mintaredja terpilih menjadi wakil ketua Majlis Pertimbangan DPP PPP.
Karir Mintaredja di pemerintahan pernah menjadi Ketua Pengadilan Negeri Sumedang, menjadi anggota MPRS, anggota DPR-GR, anggota DPA, Menteri Sosial, dan terakhir sebagai Dubes RI di Turki. Karir Mintaredja di Muhammadiyah sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, pemimpin umum surat kabar Mertju Suar, dan anggota pleno Muhammadiyah.
Pada hari Sabtu tanggal 20 Oktober 1984, Mintaredja menghembuskan nafas terakhirnya di RS Pertamina Jakarta. Dia meninggal dalam usia 63 tahun.