BREBES, Suara Muhammadiyah- Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi wilayah Brebes pada Rabu (15/2) pukul 16.00 WIB hingga Kamis (16/2) dinihari mengakibatkan debit air Sungai Pemali meningkat signifikan serta menyebabkan tanggul di desa Terlangu, Brebes jebol. Banjir akibat meluapnya sungai Pemali ini mengakibatkan ratusan rumah warga dan sarana umum terendam. Sebagai upaya tanggap bencana, Muhammadiyah mengerahkan sekitar 100 relawan yang terdiri atas Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kendal, Nasyiatul Aisyiyah dan Hisbul Wathan Brebes, serta warga Muhammadiyah Brebes.
Adapun daerah terdampak yakni Kecamatan Brebes dan Wanasri, serta beberapa Desa seperti Lengkong, Terlangu, Krasak, Padasugih, Limbangan Wetan, Limbangan Kulon, Gandasulli, dan Saditan. Meskipun tidak menimbulkan korban meninggal atau luka-luka, semua rumah tinggal dan layanan umum di wilayah tersebut hampir semuanya terdampak.
Berdasarkan laporan dari MDMC diketahui bahwa hingga hari Minggu (19/2) beberapa daerah terdampak masih tergenang air dengan ketinggian bervariasi dengan ketinggian terdalam yakni 80 meter. Hal ini disebabkan karena ketinggian tanah di sebelah timur Sungai Pemali relatif lebih rendah sehingga air melebar hingga Brebes bagian Timur dan Utara.
Sejak hari pertama terjadinya banjir, Muhammadiyah Brebes langsung terjun ke lapangan untuk melakukan assessment awalan dan dilanjutkan dengan pendistribusian makanan siap santap dan mendirikan posko penanggulangan bencana di Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Brebes, serta mendirikan dapur umum, pengobatan masal, dan penyaluran logistik yang difokuskan di Desa Lengkong sesuai arahan BPBD.
Adapun kebutuhan mendesak yang dibutuhkan hingga sekarang berupa makanan siap santap, bahan makanan, serta obat-obatan dan tim medis. Bantuan dapat disalurkan melalui rekening BRI dengan nomor 001401014.928538 Lazismu Brebes (Yusri).