Pemuda Muhammadiyah Desak Pemerintah Tegas Lawan Arogansi Freeport

Pemuda Muhammadiyah Desak Pemerintah Tegas Lawan Arogansi Freeport

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak meminta pemerintah untuk tidak takut dengan penolakan PT Freeport Indonesia terhadap perubahan kontrak karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

“Sikap Arogansi PT Freeport Indonesia terkait dengan penolakan mereka terhadap Perubahan dari Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), sangat disesalkan, selama Ini pemerintah terang selalu kalah dan ‘menyerah’ terkait dengan kontrak karya dengan Freeport,” kata Dahnil dalam keterangan tertulisnya, Ahad (19/2).

Dahnil berharap pemerintah berani bertindak tegas terhadap korporasi PT Freeport Indonesia (PTFI). “Saya berharap, Presiden (Jokowi) melalui Menteri ESDM, Ignatius Jonan tidak kalah dan mengalah dengan arogansi PTFI, publik pasti mendukung penuh upaya mengembalikan SDA Indonesia sepenuhnya untuk kepentingan rakyat Indonesia,” tutur Dahnil.

Menurutnya, selama ini pemerintah tidak hanya kalah. Bahkan, upaya hilirisasi sejak UU Minerba Nomor 4 Tahun 2009 diundangkan, banyak pemegang kontrak karya termasuk PT Freeport belum melaksanakannya. Dahnil menilai, perilaku korporasi seperti ini telah mengabaikan UU yang berlaku di Indonesia.

“Pemerintah selama Ini terang kalah, mengalah dengan dikalahkan dengan arogansi korporasi super besar seperti PTFI. Sementara, SDA kita dan gak hidup masa depan Anak Cucu kita Sudah di eksploitasi besar-besaran oleh mereka,” ujar Dahnil.

Setelah sekian lama pemimpin negeri ini hanya kalah dan tidak ada yang berani bersikap tegas melawan arogansi PTFI, menurut Dahnil, saat ini adalah waktu yang tepat bila Presiden melalui Menteri ESDM Ignatius Jonan menghentikan arogansi PTFI. Itu akan menjadi warisan positif untuk masa depan pengolahan SDA Indonesia.

“Tentu itu akan menjadi legacy positif buat masa depan pengolahan SDA Indonesia. Jadi, Pemerintah harus tunjukkan bahwa kita adalah negera berdaulat, dan upaya hilirisasi terhadap pengelolaan SDA harus betul-betul dilakukan, toh bila pun tidak dieksplorasi saat ini, Di masa yang akan datang akan sangat bermamfaat bagi anak cucu kita,” tutur Dahnil.

Dahnil berharap Pemerintah melalui Menteri ESDM menghentikan perspektif ekonomi Myiopic alias rabun jauh yang hobi eksploitasi dan lupa kebutuhan masa depan. “Saya berharap Pemerintah Melalui menteri ESDM, konsisten lawan Arogansi PTFI tersebut,” katanya. (Ribas)

Exit mobile version