JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir yang didampingi jajaran Pimpinan Pusat lainnya menerima kunjungan silaturahim Duta Besar Republic Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia Xie Feng, di gedung dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta.
Dalam kunjungan tersebut, Xie Feng menyampaikan maksud dan tujuannya menyambangi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Xie Feng memaparkan sejumlah perkembangan terkait islam di Tiongkok dan peran pemerintah Tiongkok dalam melindungi serta mengakomodir kepentingan umat islam di negeri Tirai Bambu yang saat ini sudah mencapai 21 juta jiwa.
“Umat muslim di Tiongkok saat ini sudah mencapai 21 juta jiwa dan pemerintah Tiongkok terus berupaya mengakomodir dan melindungi kepentingan umat islam di negaranya,” kata Xie.
Selain memaparkan kondisi islam di Tiongkok, Xie Feng juga menyampaikan apresiasinya atas perjuangan Muhammadiyah yang sangat menginspirasi di berbagai bidang, di antaranya di bidang keagamaan, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan perempuan.
“Muhammadiyah menjadi inspirasi bagi kami di Tiongkok dalam perjuangan mencerdaskan dan mensejahterakan masyarakat di berbagai bidang diantaranya dibidang keagamaan, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan perempuan,” ujarnya.
Melalui kunjungan ini, Xie juga menawarkan berbagai kerjasama lintas bidang untuk Muhamamdiyah, di antaranya melalui program pertukaran ulama Tiongkok dengan ulama Muhammadiyah, dan program beasiswa pendidikan bagi putera-puteri terbaik Muhammadiyah.
Selain itu, Xie Feng juga menyampaikan kesiapan pihaknya untuk menjembatani hubungan Muhammadiyah dengan sejumlah instansi pemerintah maupun swasta di Negara Tiongkok.
Menyambut kunjungan silaturrahim dan tawaran kerjasama dari duta besar negeri tirai bambu untuk Indonesia ini, Ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan apresiasinya dan mengutaran kesiapan Muhammdiyah untuk mempertimbangkan dan menjawab sejumlah tawaran kerjasama antar kedua belah pihak yang ditengarai menjadi bagian dari penguatan hubungan antara Indonesia dan Tiongkok, khususnya dengan umat islam yang telah terjalin sejak ratusan tahun lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Haedar Nashir juga menyinggung sejumlah persoalan politik dan berbagai isu yang berkembang ditanah air, di antaranya yang berkaitan dengan isu tenaga kerja asing asal Tiongkok di Indonesia dan persoalan kasus penodaan agama yang terjadi di ibukota Jakarta.
Terkait kasus yang melibatkan gubernur DKI Jakarta ini, Pimpinan Pusat menegaskan bahwa persoalan yang terjadi bukanlah persoalan agama maupun etnis melainkan murni persoalan hukum.
Menanggapi pemaparan PP Muhammadiyah terkait situasi nasional, Xie Feng juga menyampaikan sikap pemerintahan Tiongkok yang tidak akan mengintervensi persoalan politik dalam negeri Indonesia dan menegaskan harapan pemerintah Tiongkok untuk stabilitas politik dalam negeri Indonesia, dan kerjasama kedua negara yang kian harmonis dengan jejak kerjasama diplomatik dan historik yang telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. (Ed-Rbs)