KENDAL, Suara Muhammadiyah- Semangat Hari ber-Muhammadiyah disemarakkan oleh cabang-cabang dan ranting Muhammadiyah, tak terkecuali Kaliwungu. Terkait hal tersebut, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kaliwungu melaksanakan pengajian akbar yang digelar di halaman RS Darul Istiqomah, Kaliwungu dengan mendatangkan Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Dalam tausiyahnya, Din Syamsuddin menyampaikan bahwa dakwah Muhammadiyah disebut sebagai dakwah pencerahan. Hal ini dikarenakan Muhammadiyah membawa konsep Islam Berkemajuan melalui tiga tahap yaitu membebaskan manusia, memberdayakan, dan memajukan. Masyarakat yang masih memiliki keyakinan menyimpang dari tauhid, masyarakat berada di bawah garis kemiskinan dan berpendidikan rendah, maka akan segera dibebaskan dari Muhammadiyah.
“Membebaskan setelah itu akan dicerdaskan, selain bidang sosial juga melakukannya dalam bidang ekonomi dan pendidikan. Ini karena Muhammadiyah turut dalam mengentaskan manusia dari kegelapan menuju hal yang terang benderang. Berusaha mencerahkan dan membawa kepada kemajuan,” terangnya.
Dakwah pencerahan, lanjut Din, turut menbangun dan mendirikan negara ini. Dakwah pencerahan ini pun sebenarnya diterapkan oleh ormas-ormas islam lainnya dan tidak hanya Muhammadiyah dalam lintasan sejarah sejak NKRI belum terbentuk. Ia juga memaparkan bahwa sekarang ini, bangsa Indonesia tengah menghadapi tantangan dan ancaman baik dari orang kafir dan wali atau pemimpin mereka yang taghut.
“Mereka adalah orang kafir yang melampaui batas kesopanan, kesantunan, saat diberikan kekuasaan akan mendzolimi rakyatnya. Seringkali hanya memperhatikan dan berpihak kepada orang-orang kaya saja tetapi tidak dengan orang miskin. Dalam bidang ekonomi pun demikian, berbisnis dan berdagang namun menjerat leher rakyat. Dalam bidang budaya, misalnya saja mengajak kepada hal-hal negatif seperti mengkonsumsi narkoba. Jadi sebenarnya para taghut ini justru membuat seseorang dari terang benderang mengajak ke kegelapan,” pungkasnya.
Menurut Din, tantangan bangsa Indonesia saat ini telah berkembang luar biasa sehingga masyarakat harus semakin waspada. Disampaikannya, bahwa narkoba itu setara dengan haramnya babi sehingga umat Islam diminta dapat menghindarkan diri dari hal-hal tersebut.
“Kalau sejak awal disampaikan dan ditekankan bahwa narkoba itu haram, maka insyaAllah ini akan terus membekas dan coba dihindari oleh anak-anak muda bangsa ini. Model ancaman dan tantangan yang berbeda ini, harus dapat dihindari agar generasi muda Islam dapat terselamatkan,” tandasnya (Yog/ Yusri).