SURAKARTA, Suara Muhammadiyah– Dalam rangka menyebarluaskan paham dakwah berkemajuan dan sebagai bentuk misi sosial, Lazismu Soloraya mengadakan serangkaian aksi sosial di Kecamatan Puhpelem, Sabtu 18 Februari 2017. Agenda ini di ikuti oleh Lazismu Sragen, Solo, Klaten, Boyolali, Karanganyar, Sukoharjo, dan tuan rumah Lazismu Wonogiri.
Disampaikan oleh Reynal Falah bahwa kegiatan ini dilakukan untuk membantu sesama yang membutuhkan. 300 paket barang bakti sosial dibagikan kepada warga Kecamatan Puhpelem. Selain itu juga diadakan pengobatan gratis untuk masyarakat sekitar. Dari hasil laporan masing-masing koordinator desa Kalurahan sejumlah 6 desa ternyata jumlahnya mencapai 720 orang, dengan rincian desa Tengger sejumlah 121 pasien, desa Giriharjo 130 orang pasien, desa Sukoejo 121 orang pasien, desa Puh Pelem 102 orang pasien, desa Golo 111 pasien dan desa Nguneng 135 orang pasien.
“Alhamdulillah banyak warga yang berobat dan secara khusus saya sampikan ucapan terima kasih kepada rekan-rekan Lazismu yang telah membantu mensukseskan agenda ini,”ungkapnya.
Di malam harinya diadakan Pentas Wayang dan Pelantikan PCM, PCA, Pemuda Muhammadiyah, NA Puhpelem. Pentas Wayang Kulit dengan dalang Ki Demang Edy Sulistyo anggota LSBO PDM Karanganyar dan juga dosen ISI Surakarta ini mengangkat lakon berjudul “Basukarna Dana Driyah”. Tema ini sengaja diangkat sebagai bentuk sosialisasi kiprah Muhammadiyah melalui Lazismu dalam mengelola dan menangani permasalahan sosial keuatan khususnya Zakat Infaq dan Shadaqah sekaligus menggugah kemauan masyarakat dalam berbagi atas kenikmatan berupa harta yang dimiliki kepada sesama yang membutuhkan.
Sementara itu Mujiyono, Pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah Puh Pelem mengatakan bahwa sebagai Kecamatan Baru, Puhpelem sampai saat ini belum ada kepengurusan Muhammadiyah. “Meskipun secara person banyak warga yang sudah mengenal Muhammadiyah,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan di wilayah Puhpelem sudah banyak ormas-ormas keagamaan setingkat kecamatan baik dari NU, MTA juga HTI untuk Muhammadiyah baru hari ini secara resmi kepengurusan akan terbentuk. Kami juga harus mengumpulkan dan mendekati sauadara-saudara disini yang bisa kita ajak untuk membesarkan persyarikatan, tambahnya.
Salah satu warga desa Puhpelem yang mengikuti pemeriksaan dan pengobatan gratis dari Lazismu, Waginem (65 tahun) mengatakan senang sekali dengan adanya kegiatan ini. Perempuan yang berprofesi sebagai petani ini mengeluhkan rasa sakit pada tulangnya akibat kecapekan.
“Semoga agenda ini bisa diadakan rutin di desa Puhpelen,” harapnya.