NEW YORK, Suara Muhammadiyah– Presiden Nusantara Foundation dan Koordinator rally Today I am a Muslim too, Imam Shamsi Ali menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam rally ‘Today I am a Muslim too’ (hari ini saya juga Muslim), pada Minggu (19/2). Menurutnya, solidaritas yang ditunjukkan oleh semua elemen masyarakat itu menunjukkan wajah Ameraka yang sesungguhnya.
“Sebagai koordinator utama pelaksanaan acara ini, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada saudara-saudara non Muslim yang dengan tegas dan tanpa ragu memberikan dukungan dan pembelaan terhadap komunitas Muslim. Saya menyebutkan dukungan mereka sebagai bentuk wajah Amerika yang sesunguhnya. Alhamdulillah!,” ungkap Imam Shamsi Ali kepada Suara Muhammadiyah.
Shamsi Ali tak bisa menyembunyikan kebahagiannya dengan suksesnya pelaksanaan kegiatan itu. Respon yang diberikan oleh masayarakat sangat tinggi. “Alhamdulillah, dengan izin Allah dan kerja keras semua yang terlibat, rally dengan tema ‘Hari ini saya juga seorang Muslim’ berjalan dengan sukses,” katanya.
Peserta yang membludak di lima blok di Time Square, jantung kota New York itu diperkirakan mencapai 7 – 10 ribu peserta. Selain tokoh-tokoh agama besar New York, tokoh-tokoh Hollywood seperti Russell Simmons, juga anggota Dewan kota New York, bahkan Walikota New York de Blasio juga ikut ambil bagian.
Pada pidato pembukaan rally ‘Today I am a Muslim too’ Imam Shamsi menyebut ‘This is what America looks like’. Betapa tidak, rally ‘an historic’ (bersejarah) itu dilakukan di jantung kota New York. Kota yang sering dijuluki sebagai ‘capitol of the world’ (ibukota dunia). Bersejarah karena diinisiasi oleh tiga pelaku ‘hubungan antar agama’, yaitu Imam Shamsi Ali, Rabbi Marc Schneier dan Russell Simmons.
Imam Shamsi menyebut bahwa peristiwa yang dipersiapkan hanya dalam waktu kurang dari 10 hari ini sangat menakjubkan. “Begitu kami maklumkan sejak awal lebih 100-an ikut melibatkan diri baik sebagai co sponsors maupun sebagai supporting organizations. Sejujurnya kami merasa seolah Allah menurunkan tentara langit membantu dalam proses ini,” tuturnya.
Rally itu, kata Shamsi, dipersiapkan hampir sepenuhnya oleh teman-teman non Muslim. Betapa tidak mencenganhkan. Di saat diluncurkan pengumpulan dana yang diperlukan, sekitar $50.00 lewat online, hanya dalam waktu 3 jam terkumpul lebih $30,000.
Pesan utama dari rally itu adalah bahwa komunitas agama-agama di Amerika, bahkan mereka yang merasa tidak berafiliasi dengan agama apapun, menyatakan tekad membela komunitas Muslim. ‘Hari ini saya juga Muslim’ berarti apapun yang terjadi kepada komunitas Muslim juga terjadi kepada komunitas lainnya.
“Hampir semua pembicara menekankan pentingnya menegakkan konstitusi dan nilai-nilai Ameria (American values) dalam kebijakan pemerintahan. Bahwa ketidak adilan kepada sebuah kelompok adalah juga ketidak adilan kepada semua orang. Bahwa keadilan dianggap tidak ada di saat masih ada pihak-pihak yang teraniaya,” kata Shamsi.
Dalam acara itu, Imam Shamsi menyampaikan tiga hal. Pertama, bahwa rally ini bukan sekedar ditujukan untuk membela komunitas Muslim. Tapi sesungguhnya membela Amerika dari kemungkinan terjatuh ke dalam lobang yang berbahaya.
Kedua, bahwa komunitas Muslim Amerika adalah bagian integral dari masyarakat Amerika. Muslim Amerika adalah juga warga Amerika yang menjalani hidupnya sebagaimana warga Amerika lainnya. Dan oleh karenanya upaya marjinalisasi kepada komunitas Muslim sesungguhnya juga adalah marjinalisasi masyarakat Amerika.
Ketiga, rally itu sesungguhnya adalah perayaan (celebration) yang membanggakan. Bahwa dengan rally itu Amerika masih membuktikan apa Amerika yang sesungguhnya. Bahwa Amerika adalah wajah demokrasi. Bahwa kekuasaan itu ada di tangan rakyat (people), sebagaimana amanat konstitusi “We people”. (Ribas)