PALANGKARAYA, Suara Muhammadiyah-Saat ini hampir semua perguruan tinggi besar di Indonesia mencari terobosan untuk kemajuan dan keunggulan kampus. Di tengah persaingan di antara banyak tumbuhnya perguruan tinggi di tanah air. Hal itu harus dilakukan supaya perguruan tinggi tetap eksis dan diminati mahasiswa baru.
Begitu pula dengan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP) yang terus mengembangkan diri dalam meningkatkan catur dharma perguruan tinggi yaitu penelitian, pendidikan, pengabdian dan keislaman. Upaya selain memperkuat kualitas dan perbaikan manajemen kampus yang semakin modern secara, juga melakukan pengembangan kerjasama dengan perguruan tinggi lainnya, khususnya luar negeri.
Seperti yang dilakukan Rektor UM Palangka Raya Dr H Bulkani MPd, pada 7 Februari 2017 lalu, saat penandatanganan kerjasama dengan Naib Canselor (Rektor) Universiti Malaysia Serawak (Unimas), Profesor Dato’ Dr Mohamad Kadim Suaidi di Aula Rektorat Unimas, Kuching, Malaysia.
Kerjasama ini, menyusul kerjasama sebelumnya yang telah dilakukan UM Palangka Raya setahun yang lalu, dengan Rektor Universitas Pattani Thailand Selatan Dr Ismail Lutfhi.
Kalau setahun yang lalu Rektor UM Palangkaraya Dr Bulkani bersama rombongan keluarga besar UM Palangkaraya sebanyak 35 orang lebih melalui jalur darat, menembus batas negara: melintasi Singapura-Thailand dan Malaysia menempuh jarak kurang lebih 1800 kilometer, maka kali ini pun ketika ke Unimas, tidak kalah ekstremnya. Karena sama-sama menggunakan jalur darat. Menggunakan dua bus mini Hiace milik kampus yang berkapasitas 16 orang, sengaja diisi hanya 12 orang. Kursi yang masih kosong digunakan untuk tempat tas.
Rombongan diikuti 22 orang. Terdiri dari Rektor Dr H Bulkani, Wakil Rektor II Dr H Supardi, Wakil Rektor IV Dr HM Yusuf, Ketua Prodi Magister Administrasi Publik (MAP), Sekretaris Umum Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalteng H Sairi Abdullah serta sejumlah ketua program studi.
Kalau dihitung jarak yang ditempuh ke Kuching mencapai sekitar 1.400 kilometer. Jarak itu dari Palangka Raya-Nanga Bulik (Lamandau) – Perbatasan Kalteng-Kalbar, Entikong (Perbatasan Indonesia-Malaysia) hiingga sampai ke Kampus Unimas di Kuching (Serawak). Karena Pulang Pergi, maka jarak yang ditempuh mencapai 2.400. Perjalanan selama lima hari yang cukup mlelahkan. Bahkan kata Wakil Rektor IV Dr HM Yusuf, lebih melelahkan ketika jalan darat tahun lalu ketika kerjasama dengan Universitas Pattani (Thailand).
Rektor UM Palangkaraya Dr H Bulkani, sadar betul bahwa untuk melakukan kerjasama luar negeri, tidak lah mudah. Butuh perencanaan dan persiapan matang, baik waktu, anggaran maupun hambatan geografis yang berat. Lebih-lebih perguruan tinggi swasta seperti UMP, khusus masalah anggaran memerlukan perhitungan matang. Karena sebagai kampus mandiri dan tanpa ada batuan pemerintah, harus tetap eksis sebagai lembaga pendidikan tinggi berkemajuan.
“Segala hambatan tersebut, bisa dilalui. Asalkan punya tekad dan semangat. Seperti ke Universiti Malaysia Serawak, sebenarnya tidak mudah ditempuh dengan jalan darat. Selain harus bermalam di Nanga Bulik (Lamandau) dan Entikong (perbatasan Malaysia-Indonesia), juga menghadapi geografis jalan yang berat,” tuturnya.
Beberapa penumpang yang seumur-umur tak pernah mabuk, saat itu harus pasrah. Dan hampir tiap dua jam sekali sopir memberhentikan bus di pinggir jalan, untuk memberi kesempatan penumpang untuk mengambil nafas, ada yang buang air kecil bahkan ada yang muntah karena mabuk.
“Saya pernah melewati trans Sumatera dari Padang ke Jakarta naik Bus ANS selama dua hari dua malam, melewati bukit dan jalannya juga berliku. Tapi setelah mengikuti perjalanan ini, saya rasa lebih berat medannya dibandingkan trans Sumatera,” kata salah seorang dosen yang ikut saat itu. Walau pun begitu, perjalanan sedikit terhibur, dengan diselengi cerita humor segar. Terutama dari Sekretaris Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalteng H Sairi Abdullah dan diselengi cerita lucu dari kawan-kawan yang lain.
Setelah disambut oleh Naib Canselor (Rektor) Universiti Malaysia Serawak, Profesor Dato’ Dr Mohamad Kadim Suaidi dan beberapa pejabat universitas tersebut, dilanjutkan dengan acara resmi penandatangan MoU kedua belah pihak.
Saat sambutan Rektor UMP Dr Bulkani mengatakan, pihaknya memilih Unimas sebagai tujuan kerjasama perguruan tinggi luar negeri karena salah satunya banyak kesamaan antara Unimas dengan UMP. Salah satunya budaya, kemudian bahasa serta visi misi dari universitas. “Sehingga, dengan beberapa kesamaan ini, memudahkan untuk merealisasikan kerjasaama kedua belah pihak. Bahkan tidak lama lagi dosen muda kami akan melanjutkan S3 (PhD) kosentrasi lingkungan, di kampus ini,”katanya.
Sementara Naib Canselor (Rektor) Universiti Malaysia Serawak, Profesor Dato’ Dr Mohamad Kadim Suaidi, menyambut baik kesepahaman ini. Dia sepakat adanya pertukaran mahasiswa dan dosen serta pengembangan riset dan pengabdian. Dia juga berjanji akan berkunjung ke Palangka Raya dan siap menjadi narasumber dalam kegiatan seminar maupun kegiatan ilmiah lainnya.
Setelah bermalam satu malam di Kuching dan menikmati indahnya ibu kota Serawak tersebut, maka keesokan harinya, rombongan UMP kembali ke Palangka Raya. Dan tiba dengan selamat setelah menempuh perjalanan selama dua hari satu malam. “Alhamdulillah, kita semua tiba dengan selamat. Mudah-mudahan program kita Oktober mendatang ke Korea Selatan bisa berjalan lancar seperti ini juga,” kata Rektor UM Palangkaraya setibanya di Palangkaraya (Junaidi).