Mendalami Makna Rahmatan Lil’alamin

Mendalami Makna Rahmatan Lil’alamin

Oleh Mustofa W Hasyim

أَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ , وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ , وَلاَ عُدْوَانَ اِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, أَلْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنَ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ .

اَ للَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ , وَمَنْ تَبِعَهُ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ, أُوْصِيْ بِنَفْسِيْ وَ اِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ حَقَّ تُقَاتِهِ , فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقِيْنَ

Jamaah Jum’at yang terhormat,

Marilah kita sama-sama menghaturkan rasa syukur kita kepada Allah swt karena Allah telah memberikan kita kenikmatan Islam dan Iman, juga kenikmatan kesehatan dan kesempatan untuk menghadiri shalat Jum’at ini. Dengan menghadiri shalat Jum’at maka peluang kita untuk meningkatkan taqwa kita akan semakin lebar.

Saudara-saudara, untuk meningkatkan kualitas syukur kita, mari terus tingkatkan taqwa kita. Sebab  dengan meningkatkan taqwa berarti kita juga meningkatkan kemuliaan diri kita di hadapan Allah swt, sebagaimana firman Allah dalam Sura Al-Hujarat, 13:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: Sesungguhnya manusia yang paling mulia di antara kamu adalah manusia yang paling bertaqwa.

Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah swt.

Akhir-akhir ini kita sering mendengar ungkapan bahwa Islam itu agama yang rahmatan lil’alamin. Islam itu menjadi rahmat bagi seluruh alama sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Anbiya’ ayat 107.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Artinya: Tiadalah kami mengutusmu (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Kalimat dalam ayat itu menunjukkan kalau hakikat missi utama Rasul Muhammad adalah menebarkan rahmat bagi seluruh isi alam semesta ini.Termasuk ke dalam kalangan manusia sebagai salah satu isi alam semesta. Kandungan spirit, ide, pengertian dasar atau makna dalam istilah Islam rahmatan lil’alamin sangat luas.

Paling tidak ada delapan spirit, ide, pengertian dasar yang terkandung di dalam Islam rahmatan lil alamin:

Pertama, Islam itu agama non diskriminasi. Islam memberi tuntunan agar manusia memiliki kesadaran bahwa semua umat manusia pada hakikatnya setara di hadapan Allah dan Rasulnya

Kedua, Islam itu agama yang aksessabel. Islam itu agama yang mudah dijangkau oleh siapa saja. Mudah dijangkau teksnya, mudah dijangkau pahamnya, mudah dijangkau manfaatnya, mudah dijangkau amal kebaikannya. Inilah yang menyebabkan banyak orang Barat kemudian memeluk agama Islam. Mereka tidak mengalami kesulitan ketika dan mencari dan mempelajari agama Islam.

Ketiga, Islam itu transparan. Islam itu memberi tuntunan agar transparan dalam melakukan kerja-kerja Islaminya. Transparan dalam arti jujur, shiddiq, bahkan menjadi salah satu dari sifat utama Nabi. Langkah yang transparan dalam arti jujur ini jelas menunjukkan pada jalan ke arah surga.

Keempat, Islam itu penuh tanggungjawab, Islam memberi tuntunan agar selalu penuh tanggaung jawab dalam memberikan dan menawarkan aneka macam solusi atas berbagai macam persoalan yang muncul dalam kehidupan ini. Dan apa yang dia kerjakan dan apa yang dia putuskan itu menjadi tanggungjawabnya. Ini sesuai dengan amanat Allah dalam surat Al Mudatsir ayat 38

كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ

Atinya: Sesungguhnya tiap-tiap manusia itu bergantung dengan apa yang dia usahakan.

Jamaah Jum’at yang terhormat.

 

Selain mengandung spirit, ide atau pengertian dasar di atas maka Islam rahmatan lil’alamin juga mengandung makna kelima. Islam itu agama yang senantiasa

borientasi pada memberi, menumbuhkan dan menghaslkan (produktif pada nilai dan amal). Islam memberi tuntunan agar iman itu dimaknakan secara penuh dalam bentuk aksi-aksi positif (amal shaleh).

Keenam, Islam itu agama beroientasi pada maslahat dan manfaat. Ajaran Islam selalu berorientasi pada maslahat dan manfaat. Iman berarti memberi rasa aman dan menjaga keamanan harta, jiwa dan martabat orang lain. Islam berarti jalan keselamatan untuk menyelamatkan diri sendiri dan orang lain dalam kehidupan di dunia dan akhirat. Ihsan berari melakukan tahsin (upaya perbaikan kualitas hidup manusia) baik sebagai makhluk indivdual, sebagai makhluk sosial; dan sebagai makhluk alam (sebagai bagian dari alam, semesta).

Ketujuh, Islam itu agama non transaksional dalam relasi kebaikan sesama manusia.  Dalam surat Al Mudatsir ayat, 5 disebutkan

وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ

Artinya: Janganlah engkau memberi karena (mengharap) hendak memperolah yang lebih banyak.

Islam mengajarkan agar tidak mengharap kembalian yang lebih banyak dari manusia ketika dia memberikan kebaikan itu. Islam mengajarkan kalau transaksi itu hanya dibolehkan dengan Tuhan, yaitu berupa transaksi amal-pahala. Akan tetapi perlu diingat semangat transaksional dalam amal-pahala ini merupakan motif paling rendah, sebab di atas itu ada semangat ikhlas berdasar cinta pada sesama, cinta pada semesta dan cinta kepada Allah.

Kedelapan, Islam itu menganjurkan adanya akumulasi kebajikan. Islam memberi tuntunan agar selalu berbuat kebajikan agar umatnya mendapat pahala permanen dan kontinyu sebagaimana diisyaratkan dalam surat At Tin ayat 6

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

Artinya: kecuali orang-orang beriman dan beramal shalih. Bagi mereka pahala yang tiada putusnya.

Sekian dulu khutbah pertama saya.

جَعَلَنَا اللهُ وَ إِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَامِلِيْنَ الْمُخِلِصِيْنَ، وَ أدْخَلَنَا وَ إِيَّاكُمْ فِيْ زُمْرَةِ الْمُجَاهِدِيْنَ، وَ قُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَ ارْحَمْ وَ أَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

KHUTBAH  II

اَلْحَمْدُ ِللهِ وَ الشُّكْرُ لِلّهِ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ.  وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ اللهِ، نَبِـيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَليَ آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ وَالاَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريْـكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْـدُ فَيَاأَيـُّهَا اْلإِخْوَانُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَ إِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَ لاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Hadirin jamaah Jum’at yang diberkahi Allah

Mari kita mempraktikkan Islam sebagai bentuk perwujudan rahmaan lim ‚alamin. Mulai sedikti demi sedikit kita ubah ajaran agama islam yang semula berujud kata, teks, nilai, menjadi tindakan nyata sehari-hari kita.

Itu semua tentu tidak mudah. Meski demikian, perlu tetap kita upayakan dari hari ke hari. Mudah-mudahan dengan demikian, keislaman kita akan makin utuh dan makin bermanfaat bagi orang lain dalam konteks rahmatan lil ’alamin di atas.

Semoga Allah swt senantiasa meredlai perjuangan kita.

Marilah kita akhiri khutbah Jum’at ini dengan menyampaikan doa kepada Allah. Marilah berdoa dengan khusyuk dan penuh harapa agar doa kita dikabulkan oleh Allah swt.

اَلْحَمْدُ ِللهِ  رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ  *  وَ الصَّلاَةُ  وَ السَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَي آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ * اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَ ِلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَ لاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَحِيْمٌ  *  اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ، وَ تَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ، وَ حُبَّ الْمَسَاكِيْنِ، وَ أَنْ تَغْفِرَ لَنَا وَ تَرْحَمَنَا، وَ إِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةَ قَوْمٍ فَتَوَفَّنَا غَيْرَ مَفْتُوْنِيْنَ، وَ نَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَ حُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَ حُبَّ عَمَل يُقَرِّبُنَا إِلَى حُبِّكَ * رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ *  وَ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِـيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَ اْلحَمْدُ ِللهِ  رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ.

Exit mobile version