AMBON, Suara Muhammadiyah- Muhammadiyah sebagai salah satu kekuatan pemersatu bangsa sekaligus organisasi yang meihat problem pembaharuan telah menunjukan wajah Islam Indonesia yang berkemajuan. Muhammadiyah juga aktif berpartisipasi mewujudkan kecerdasan bangsa dan sosial melalui berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Demikian disampaikan Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam pembukaan Sidan Tanwir Muhammadiyah pada Jumat (24/2) di Islamic Center Ambon.
“Muhammadiyah tentu telah turut memberikan fondasi berbangsa kita. Tujuan negara dan UUD 1945, bagi Muhammadiyah tentu merupakan amanah sehingga harus dijalankan sebagai tanggung jawab bagi umat,” ujarnya.
Menurut Said, Tanwir Muhammadiyah yang dihelat di Maluku ini merupakan sebuah momentum kebangsaan yang relevan dalam mempertahankan kedaulatan dan mengusahakan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Dengan mengambil tema sentral Tanwir kali ini yakni kedaulatan dan keadilan sosial untuk Indonesia berkemajuan kami berkeyakinan bahwa dari Kota Ambon ini isu-isu dan agenda nasional terkait kedaulatan bangsa dan keadilan akan terbangun dan memberikan kontribusi untuk pemerintah sekaligus usaha membentuk ketahanan warga Muhammadiyah secara khusus dan bangsa Indonesia pada umumnya,” terangnya.
Terkait pelaksanaan Tanwir Muhammadiyah yang digelar di Maluku, Said mengungkapkan bahwa hal ini sarat makna. Pertama, hal ini menunjukan pentingnya memperkuat posisi Muhammadiyah sebagai kekuatan Islam moderat. “Islam moderat turut mengembangkan pendidikan dan taqwa yang pro ke dalam nilai-nilai keadilan,” jelasnya.
Kedua, hal ini sejalan dengan semangat kebangkitan era kemaritiman di Indonesia yang dicanangkan Presiden Jokowi melalui program house maritim yang terintegrasi dengan pola yang dirasakan manfaatnya. Oleh karena itu pihaknya berharap agar Muhammadiyah turut membantu pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat pesisir yang berada di garis-garis terdepan wilayah Maluku.
Ketiga, berdasarkan kesuksesan pembangunan perdamaian pasca konflik 1999, Pemerintah Maluku berkomitmen untuk membangun dan mengembangkan Maluku sebagai laboratorium kerukunan hidup beragama terbaik di Indonesia. Hal ini sejalan dengan tema Tanwir Muhammadiyah mengenai kedaulatan dan keadilan sosial.
“Sehingga dari Maluku orang dapat membangun dialog dan kerukunan beragama sebagaimana tercermin dalam hidup orang Maluku. Untuk mewujudkannya, kami telah membangun Islamic Center, Kristen Center, Katholik Center, Budha Center, dan Hindu Center, serta perkambungan multi etnis dan multi kultur,” tandasnya (Yusri/ foto:Dwi Agus).