Gubernur Sumbar Diagendakan Hadiri Muswil Terpadu Nasyiatul Aisyiyah-IPM Sumbar

Gubernur Sumbar Diagendakan Hadiri Muswil Terpadu Nasyiatul Aisyiyah-IPM Sumbar

PADANG, Suara Muhammadiyah– Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Dasman Lanin dijadwalkan membuka secara resmi Musyawarah Wilayah Terpadu Nasyiatul Aisyiyah ke-13 dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sumbar ke-20 yang akan di Aula UMSBPadang pada 25-26 Februari 2017.

“Akan dibuka oleh Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Dasman Lanin dan dihadiri Gubernur Sumbar H. Irwan Prayitno, Bendahara Umum Nasyiatul Aisyiyah, Elyusra Mualimin, Kabid PP IPM dan pejabat terkait lainnya” kata Ketua PW Nasyiatul Aisyiyah Sumbar, Delvina yang didampingi Sekretaris PW Aisyiyah Sumbar Elyusra Ulfa.

Katanya, Pembukaan Muswil terpadu Nasyiatul Aisyiyah-IPM Sumbar ini akan dilakukan di Aula UMSB, sedangkan sidang muswil akan dilakukan di Aula PW Aisyiyah Sumbar.

Dalam muswil tersebut, kata Delvina, terdapat tiga aspek permasalahan bangsa yang akan dibahas, terutama terkait dengan peran perempuan di dalamnya. Di antaranya tentang pemberdayaan ekonomi dan isu pendidikan di Sumbar.

Sejauh ini, kata dia, NA sudah dapat mendorong adanya kemandirian ekonomi perempuan, hanya saja dampaknya perlu diperluas lagi.

Muswil NA merupakan forum permusyawaratan tertinggi sekaligus sarana konsolidasi kader yang tersebar di 18 kab/kota di Sumbar. Selain suksesi kepemimpinan, beberapa isu persoalan daerah dibahas untuk ditindaklanjuti dengan solusi.

Acara empat tahunan itu akan diikuti lebih dari 300 peserta yang datang dari 18 PD NA Sumbar. Sedangkan dari IPM sebanyak 300 dari PD IPM se-Sumbar. Ketua PW IPM Sumbar Anton Risno mengatakan Sengaja melakukan muswil terpadu IPM dan Nasyiatul Aisyiyah untuk menyatukan gerak langkah dua ortom Muhammadiyah sebagai sayap pergerakan Muhammadiyah dakwah menyukseskan dakwah amal makruf nahi mungkar, mencegah terjadinya LGBT, pergaulan bebas dan mensosialisasikan sikap hidup warga Muhammadiyah kepada generasi muda Sumbar.
Nasyiatul Aisyiyah merupakan organisasi otonom Muhammadiyah yang berdiri sejak 16 Mei 1931. Organisasi gerakan putri Islam yang bergerak di bidang keperempuanan, keagamaan, kemasyarakatan dan pendidikan ini sudah berkiprah lebih dari 87 tahun.

Nasyiatul Aisyiyah (NA) pada muswil XIII yang telah berusia 87 tahun, usia yang tak lagi muda. Akan tetapi, Nasyitaul Aisyiyah akan terus menghadapi menghadapi berbagai macam problematika perempuan dan anak yang tak pernah berhenti (RI).

 

Exit mobile version