Seminar Bela Negara, Menhan Paparkan Ancaman Bangsa

Seminar Bela Negara, Menhan Paparkan Ancaman Bangsa

Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI) Ryamizard Ryacudu dalam Seminar Belan Negara di Tanwir Muhammadiyah, Jum'at (24/2)

AMBON, Suara Muhammadiyah- Semarakkan Tanwir Muhammadiyah I di Ambon, serta sebagai upaya untuk meningkatkan wawasan dan kepekaan sosial bagi masyarakat umum tentang pentingnya bela negara, Suara Muhammadiyah bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia menggelar seminar bela negara. Seminar bertajuk “Urgensi Bela Negara Demi Masa Depan NKRI” ini dilaksanakan di Gedung Ashari Alfatah pada Jum’at (24/2).

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI) Ryamizard Ryacudu memaparkan mengenai ancaman yang dihadapi bangsa. Menurutnya, ancaman yang dihadapi bangsa pada saat ini dapat dibedakan menjadi dua yakni ancaman nyata dan ancaman yang belum nyata.

“Ancaman yang belum nyata akan menjadi nyata apabila integritas bangsa yang terganggu. Kedua, kedaulatan bangsa terganggu, dan yang ketiga apabila keselamatan bangsa ini terganggu, baru kita perang,” terangnya saat didaulat menjadi keynote speaker.

“Perang itu pun perang untuk mempertahankan negara. Yang kita tanamkan adalah perang rakyat semesta. Jadi semua komponen harus mempertahankan negara,” tambahnya.

Disampaikan Ryamizard, di era yang lalu perang semesta ini hanya bersifat fisik. Namun seiring dengan perkembangan zaman, dan lain sebagainya perang semesta dapat dibedakan menjadi dua yakni fisik dan non fisik. Kendati demikian, Ia menekankan bahwa kedua perang tersebut mempunyai prinsip yang sama yakni bagaimana mencerai beraikan negara dengan memecah belah kesatuan bangsa.

“Karena perang ke depan, tidak lagi menggunakan fisik. Kalau saya menyebutnya perang modern. Namun pada dasarnya prinsipnya adalah sama. Kita lihat Uni Soviet sebagai negara kuat, pecah menjadi 15 akibat adanya perang dingin tanpa menggunakan senjata dengan Amerika selama bertahun-tahun. Kalau itu dilaksanakan dengan perang berkekuatan, pasti keduanya hancur lebur karena semuanya menggunakan yang paling canggih dan memakai nuklir. Nah, jadi perang ke depan juga begitu,” pungkasnya.

Melihat hal yang demikian, Menhan Ryamizard Ryacudu menekankan pentingnya bela negara. Menurutnya, bela negara adalah mengenai bagaimana pola pikir bangsa tidak akan tergoyahkan.

“Nanti itu, bela negara menjadi sangat penting. Kenapa? Bela negara ini adalah bagaimana mindset kita, berpikiran kita ini tidak tergoyahkan, tidak dimasuki oleh paham lain sehingga kita menjadi ragu-ragu akan kekuatan kita sendiri. itulah urgensinya bela negara,” tandasnya (Yusri).

Exit mobile version