TEGAL, Suara Muhammadiyah- Momentum hari ber-Muhammadiyah, dimanfaatkan oleh Muhammadiyah Kabupaten Tegal sebagai pusat konsolidasi persyarikatan Muhammadiyah Kabupaten Tegal sekaligus sebagai wadah tempat berkumpulnya perputaran ekonomi Muhammadiyah tingkat daerah.
Kegiatan pengajian dan silaturahim warga Muhammadiyah Kabupaten Tegal yang dilaksanakan setiap 35 hari sekali ini dihadiri oleh warga Muhammadiyah dari tingkat ranting, cabang, serta pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal, Arief Azman mengatakan bahwa selain sebagai pusat konsolidasi, pengajian dan silaturahim Muhammadiyah Kabupaten Tegal ini dilaksanakan sebagai wadah untuk mengaji serta untuk pemberdayaan ekonomi warga Muhammadiyah dalam proses jual beli ataupun bisnis dengancara saling tukar pikir atau diskusi seputar Muhammadiyah maupun bidang sosial lainnya.
“Muhammadiyah tanpa ngaji seperti orang yang tidak bernyawa. Hari ber-Muhammadiyah sebagai pusat konsolidasi organisasi Muhammadiyah Kabupaten Tegal ini secara rutin diprogramkan oleh Majelis Tabligh PDM Kabupaten Tegal,” terangnya.
Peringatan hari ber-Muhammadiyah Kabupaten Tegal yang dilaksanakan pada Ahad (19/2) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Tegal ini menghadirkan Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Samsul Hidayat. Dalam tausiyahnya, Ia menyampaikan bawa kemakrufan yang tertinggi adalah tauhid. Untuk itu, lanjutnya, Muhammadiyah menegakkan tauhid yang murni yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah. Selain itu, kader Muhammadiyah selalu ditumbuhkan kemakrufan yang tinggi.
“Kepercayaan masyarakat terhadap Muhammadiyah selalu tinggi. Karena setiap ada bantuan datang ke Muhammadiyah akan selalu berkembang. Orang mukmin dalam Al Qur’an, apabila disebut nama Allah SWT maka hatinya bergetar terus bergerak. Dan ketika ada suara Adzan subuh bergerak untuk sholat shubuh,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersbut, Arief menyampaikan beberapa rencana atau program kerja PDM Kabupaten Tegal di antaranya yaitu pengembangan, peningkatan pelayanan, serta akreditasi pada RSI PKU Muhammadiyah yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, serta keluarnya izin pendirian Sekolah Tinggi Kesehatan Muhammadiyah Tegal. “Yang selanjutnya dengan penuh tekad dan impian akan lahir dan menjadi bentuk Universitas Muhammadiyah di Tegal,” imbuhnya.
Lahirnya Amal Usaha Muhammadiyah, kata Arief, pada awalnya terlihat begitu banyak tantangan. Kendati demikian, dengan semangat kebersamaan, dan keguyuban warga Muhammadiyah Tegal dari tingkat rantingg hingga daerah menjadikan sesuatu yang berat dapat terwujud. “Inilah watak Muhammadiyah. Selalu berlomba-lomba dalam kebaikan,” tandasnya (Hendra Apriyadi/Agus).