AMBON, Suara Muhammadiyah- Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumberdaya, Rizal Ramli hadir sebagai salah satu narasumber dalam sidang Tanwir Muhammadiyah yang berlangsung di Islamic Center Ambon pada Sabtu (25/2). Dalam ceramah bertajuk “Kedaulatan Politik, Hukum, dan Ekonomi” Rizal mengkritisi struktur perekonomian Indonesia yang dianggap tidak sejalan dengan keadilan dan kedaulatan ekonomi rakyat.
“Selama puluhan tahun, struktur ekonomi Indonesia bagaikan gelas anggur ini. Di atasnya, ada sekelompok kecil pengusaha-pengusaha BUMN yang tidak efisien yang selama ini diberikan perlindungan, previlege, bantuan, untuk terus menjadi besar. Di bawahnya kecil sekali. Artinya, pengusaha menengah yang independen nyaris tidak ada. Inilah struktur ekonomi kita setelah 70 tahun Indonesia merdeka,” terangnya.
Kebijakan penting di negara Indonesia, kata Rizal, sudah banyak dibeli oleh pengusaha besar yang berada di atas dan menguasai segalanya. Mirisnya, di bawah ada sekitar 40-59 juta usaha kecil dan rumah tangga yang minim keuntungan dan masih kesulitan beroperasi.
Menurut Rizal, kondisi yang demikian itulah yang disebut dengan sosialisme terbalik. Dan sosialisme terbalik itulah yang menjadi sumber ketidakadilan sosial. Oleh karenanya, Rizal menuturkan bahwa perlu perbaikan dan perubahan dalam struktur ekonomi Indonesia agar tidak terus terjadi ketimpangan dan ketidakmerataan.
“Nah, selama struktur ekonomi kita masih seperti ini, jangan bicara tentang keadilan, jangan bermimpi tentang kedaulatan ekonomi rakyat. Kita harus ubah dulu struktur ekonominya,” tandasnya (Yusri/gsh).