TEGAL, Suara Muhammadiyah-Pondok Pesantren Modern Subulus Salam membuka pendaftaran santri baru untuk tahun ajaran 2017/2018. Gelombang I Pendaftaran Santri Baru dibuka dari 16 Januari hingga 25 Maret 2017. Sedangkan Gelombang II akan dibuka dari tanggal 1 hingga 22 April mendatang.
Meski belum lama berdiri, Direktur Pondok, Imam Mudin mengatakan bahwa program unggulan yang dimiliki oleh Ponpes Modern Subulus Salam adalah dalam hal tahfidz dan tartil al-Qur’an yang dimilikinya.
“Minimal santri didorong untuk mampu menghafal 1 jus selama 1 semester,” tuturnya saat diwawancarai suaramuhammadiyah.id, Ahad (26/2).
Bukan sekedar menghafalkan al-Qur’an saja. Namun, dengan bentuk pembelajaran tahdidz serta tilawah ini, Imam Mudin menegaskan bahwa santri akan mampu membiasakan diri untuk dekat dengan al-Qur’an. Dari membaca, menghafal, hingga memahami al-Qur’an. Sehingga, ketika nantinya dituntut menjadi seorang muballigh sekaligus kader Muhammadiyah, para santri akan mampu menjadi pribadi yang memiliki pemahaman al-Qur’an dan Hadits yang baik dan mampu menyampaikannya secara baik dan benar.
Dalam jangka 6 tahun menempa diri di Pesantren yang terletak di Jalan Temanggung, gang Pesantren RT 04 RW 04 Margadana, Tegal ini diharapan santri akan mampu menghafal hingga 12 juz al-Qur’an. “Sehingga setiap napas mereka tidak akan lepas dari dzikir yang diberikan kepada Allah. Insyaallah, dalam waktu 6 tahun dari SMP hingga lulus SMA, mereka akan mampu menghaffal 12 juz,” terangnya.
Bukan hanya itu, Pondok Pesantren yang bernauh di bawah Majelis Dikdasmen PCM Margadana dan merupakan pengembangan dari SMP Muhammadiyah 2 Magadana Kota Tegal ini pun membiasakan santri dengan pembelajaran yang integratif dan seimbang antara wawasan keagamaan dan Umum. Pada waktu yang sama, santripun didongkrak untuk mampu mengembangkan potensi dirinya melalui berbagai aktivitas lainnya. Seperti dengan keberadaan Halaqoh Tahfidzul Qur’an, Sanggar Kaligrafi, Forum Olimpiade Matematika dan Sains, English Club dan Halaqoh Arabiyah, Tapak Suci dan Hizbul Wathan serta kegiatan pembinaan olahraga seperti berenang dan memanah.
“Selain mata pelajaran umum yang diberikan saat jam sekolah, santri juga dibekali dengan keterampilan berbahasa Arab dan Inggris melalui muhadatsah dan percakapan sehari-hari, pidato 3 bahasa untuk melatih mental mereka menjadi Da’i yang berjiwa Qur’ani,” tuturnya.
“Di samping itu, kegiatan ekstrakurikuler yang digemari santri adalah Sepak Bola. Mereka dilatih oleh Tim Pelatih dari SMP Muhammadiyah 2 Kota Tegal yang baru saja diganjar juara 3 tingkat SMP dan Mts se-Kota Tegal pada POPDA tahun 2017,” imbuh Imam Mudin.
Imam Mudin pun mengatakan bahwa selama kurang lebih 20 jam santri akan didorong untuk melakukan berbagai varian aktivitas yang mampu membangun akhlakul karimah. Di antaranya adalah melalui pembiasaan shalat malam atau Tahajjud, Tadarus al-Qur’an, Puasa Senin dan Kamis, membiasakan bershodaqoh, serta Dzikir Matsuraat setiap pagi dan sore.
Berangkat dari minimnya kader Muhammadiyah setempat yang memiliki wawasan keagamaan khususnya al-Qur’an dan hadist yang mumpuni, Imam Mudin berharap dengan keberadaan Pondok Pesantren Modern Subulus Salam ini nantinya dapat menambah jumlah kader Muhammadiyah yang mencerahkan dengan mental Qur’ani dalam menyebatkan syiar Islam. Kemampuan bahasa Arab menurutnya penting untuk mendukung kebutuhan memupuk keilmuan santri kelak, seperti keterampilan dalam mengkaji kitab turats. “Sehingga, pemahaman keagamaan ataupun kebutuhan dakwah nanti pun tidak akan terbatas,” tandas Imam Mudin (Th).