Galakkan Pemberian ASI Ekslusif, Dosen Unisa Raih Gelar Doktor

Galakkan Pemberian ASI Ekslusif, Dosen Unisa Raih Gelar Doktor

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Dosen Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), Mufdlilah berhasil menyandang predikat gelar doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Program Pascasarjana (PPs) Universitas Sebelas Maret UNS) pada Kamis (9/2). Gelar tertinggi dalam akademik ini, Ia peroleh setelah mampu mempertahankan disertasinya berjudul “Model Pemberdayaan Ibu Menyusui Pada Program ASI Ekslusif”

Mufdlilah menyampaikan, penelitiannya tersebut didasarkan pada minimnya angka pemberian ASI ekslusif di Indonesia yang belum mencapai target cakupan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menargetkan cakupan ASI ekslusif sebesar 80%. Kendati demikian, saat ini diketahui bahwa cakupan ASI ekslusif di Indonesia hanya sebesar 38%, sedangkan di Kabupaten Sleman, DIY yang menjadi tenpat penelitian diketahui bahwa cakupan ASI ekslusif sebesar 32,43%.

“Saat ini peran pemerintah, dukungan masyarakat terhadap program ASI ekslusif masih belum optimal. Selain itu, pemahaman tentang ASI ekslusif bagi sebagian masyarakat masih belum benar,” terangnya saat silaturahmi media partner Unisa pada Selasa, (28/2).

Disampaikan Mufdlilah bahwa dampak apabila tidak diberikan ASI ekslusif maka dapat menyebabkan gizi buruk balita, serta meningkatkan angka kematian bayi. Oleh karena itu, lanjut Mufdilah, penelitian mengenai ASI ekslusif ini bertujuan untuk menemukan model pemberdayaan ibu menyusui pada program ASI ekslusif, merumuskan indikator-indikator yang menjadi penentu pemberdayaan ibu menyusui pada program ASI ekslusif, serta advokasi penanggung jawab program ASI ekslusif.

Mufdlilah berharap, dengan diraihnya gelar baru tersebut menjadikan ilmu yang dimilikinya bermanfaat. “Memanfaatkannya mudah-mudahan dari diri saya, untuk keluarga, untuk masyarakat sekeliling dan sekitarnya,” imbuhnya.

Sebagai salah satu bagian dari komitmennya, Mufdlilah mengatakan bahwa pihaknya harus memiliki rancangan agar perempuan-perempuan di Indonesia mendapatkan pemberdayaan melalui pemberian ASI ekslusif untuk generasi penerus bangsa yang berkualitas.

“Kemudian langkah-langkah berikutnya sudah saya canangkan bahwa akan masuk di Aisyiyah melalui pendamping kader pada cabang dan ranting Aisyiyah dan akan terus saya jalankan demi kebermanfaatan,” tandasnya (Yusri). 

Exit mobile version