MALANG, Suara Muhammadiyah- Sebagai upaya menjalankan komitmen untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan fakultasnya, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat (FIKES) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus melakukan sinergi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan Taipei Medical University (TMU) dalam program magister dan doktoral.
“Dengan menggandeng TMU, FIKES UMM mengirimkan dosennya untuk belajar lebih lanjut dalam bidang studi ilmu kesehatan,” ungkap Dekan FIKES UMM, Yoyok Bekti Peasetyo saat presentasi beasiswa dari TMU< Senin (27/2) di Auditorium UMM.
Disampaikan Yoyok bahwa presentasi beasiswa ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan UMM ke TMU pada November 2016 lalu. Menurutnya, TMU merespon positif sekaligus tertarik untuk melakukan kerjasama dengan UMM dikarenakan sudah ada dosen UMM yang belajar di TMU yang merupakan universitas swasta tertua di Taiwan tersebut.
Adapun alasan FIKES UMM memilih TMU sebagai tempat tujuan di antaranya yakni ada beberapa kelebihan dan kesamaan antara TMU dengan UMM. TMU merupakan universitas dengan konsentrasi yang jelas berfokus pada bidang kesehatan seperti kesehatan masyarakat, keperawatan, fisioterapi, dan beberapa disiplin ilmu kesehatan lainnya. Selain itu, TMU juga merupakan universitas dengan peringkat 47 se-Asia dan peringkat 122 di QS World Univerity Rangking.
Selain presesntasi beasiswa, dalam kesempatan tersebut juga dilangsungkan rekrutmen berupa proses wawancara dosen FIKES UMM yang akan melanjutkan studinya ke TMU, serta kuliah tamu yang disampaikan oleh Ya-Wen Chu dari College of Public Health and Nutrition. “Proses wawancara dilangsungkan hari ini juga dan nantinya yang lolos akan diumumkan dan juga langsung mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari TMU hari ini juga,” imbuh Yoyok.
Dalam kuliah tamunya, Ya-Wen Chiu memaparkan mengenai peralihan dari Millenium Development Goals (MDGs) menuju Sustainable Developmental Goals (SDGs). Ia menyampaikan keprihatinannya akan angka kematian pasca melahirkan yang tinggi di sejumlah negara. Menurutnya, sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh beberapa hal di antaranya yakni pendarahan, komplikasi, serta penyakit berbahaya semisal malaria dan HIV. “Latar belakang peningkatan kematian ibu, yakni memiliki banyak anak, rendahnya tingkat pendidikan, usia yang terlalu muda atau terlalu tua saat hamil dan melahirkan, atau mengalami diskriminasi gender,” ujarnya.
Yoyk menambahkan, dengan berangkatnya dosen FIKES UMM untuk belajar di semakin memperkuat SDM di lingkungan fakultas. “Sebanyak 11 dosen nantinya akan dikirim ke TMU untuk kemudian menempuh studi magister dan doktoral. Semua terdiri dari program studi Farmasi, Keperawatan dan Fisioterapi,” tandasnya (Humas UMM/ Yusri).