Saling Mengingatkan Dan berdakwah

Saling Mengingatkan Dan berdakwah

Oleh: Fathur Rijal

 

اسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَ نَعُوْذُبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّأَتِ أَعْمَا لِنَا, مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهِ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ. اَللَّهُمَّ صََلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَا بِهِ وَمَنْ وَالَهُ. أَمّاَ بَعْدُ فَيَا عِبَا دَاللهِ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تَقْوَاهُ, لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

 قال الله تعا لى فى كتا به الكريم: وَالْعَصْرِ. إِنَّ اْلإِنْسَانَ لَفِى خُسْرٍ. إِلاَّ الَّذِيْنَ أَمَنُوْا وَعَمِلُوالصَّلِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِا الْحَقِّ وَتَوَا صَوْا بِاالصَّبْرِ. ( العصر 3-1)

وَلْتَكُنْ مِنْ كُمْ أُمَّةٌ يَدْعُوْنَ إِلىَ الْخَيْرِ وَيَأْ مُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ(ال عمران104)

قََالَ رَسُوْ لُ اللهِ صَلَّ اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ. مَنْ دَعَا اِلَى هُدًى كَا نَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُوْرِهِمْ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْأً, وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَ لَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ اْلإِ ثْمِ  مِثْلُ اَثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ اَثَامِ مِهِمْ شَيْأً. (رواه مسلم)

Sidang Jamaah Jumat rahimakumullah

Pertama dan yang paling utama, sebagai khatib saya mengajak pada diri saya sendiri dan seluruh jamaah sholat jumat untuk selalu bersyukur kepada Allah Swt, atas semua nikmat yang sudah diberikan kepada kita. Karena dengan nikmat-Nya lah kita semua dapat menhadiri sholat jum`at pada siang kali ini. Sebagai khatib, saya berharap mudahan dengan kehadiran kita semua di masjid yang kita cintai ini tiada lain sebagai bentuk rasa syukur terhadap semua nikmat-nikmat-Nya.

Karena bagaimanapun, masih banyak di antara saudara-saudara kita yang pada hari ini, mungkin masih lalu lalang di jalan dan sibuk dengan urusan duniawi. Begitu juga masih banyak juga saudara-saudara kita yang kurang sehat sehingga saat ini masih dirawat di rumah sakit dan klinik-klinik kesehatan. Oleh sebab itu, sekali lagi khatib mengajak jamaah semua untuk selalu bersyukur atas semua nikmat-nikmat-Nya. Alhamdilillah Wa Syukru Lillah mudahan dengan ucapan tahmid ini, kita diberi tambahan nikmat-nikmat-Nya. Amin ya rabbal`alamin.

Kedua kalinya, marilah kita bersholawat kepada Nabi Muhammad Shallallah Alaihi Wa Sallam, keluarga, sahabat-sahabat dan kepada semua pengkitunya, mudahan dengan bacaan sholawat ini kita termasuk umat-umat yang kelak mendapat syafa`at beliau di hari akhir nanti. Amin ya rabbal a`lamin.

Sidang Jamaah Jumat rahimakumullah

Sebagai umat nabi Muhammad Shallallah Alaihi Wa Sallam, kita memiliki kewajiban untuk menyebarkan luaskan risalah (pesan-pesan) dakwah yang diwariskannya kepada kita. Pesan-pesan dakwah tersebut hendaklah kita sampaikan kepada diri, keluarga dan lingkungan masyarakat sekeliling kita. Sebagai agama dakwah yang kaya dengan aturan dan nilai-nilai. Islam datang dan hadir di tengah-tengah masyarakat yang tidak memiliki rasa kemanusiaan, Dimana pada masa-masa awal kedatangan Islam, masyarakat Makkah Jahiliyah adalah masyarakat yang gemar mempraktekkan model kehidupan yang penuh dengan nuansa barbarisme, dalam artian kelompok kuat memperbudak kaum lemah dan yang kaya mempecundangi kaum miskin dengan menjerat mereka dengan praktek riba.

Islam menjadi angin segar bagi kaum papa dan miskin tersebut, Islam datang untuk menyamakan kedudukan dan posisi manusia bagi manusia lainnya. Dalam Islam tidak dikenal status sosial dan pangkat duniawi, tidak ada kelebihan sedikitpun bagi warga arab dengan warga non arab, begitu juga sebaliknya. Satu hal yang menjadi pembeda antar manusia adalah kadar ketakwaan kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Sidang Jamaah Jumat rahimakumullah

Sebagai umat nabi Muhammad Shallallah Alaihi Wa Sallam, kita memiliki kewajiban untuk menyebarkan luaskan risalah (pesan-pesan) dakwah yang diwariskannya kepada kita. Pesan-pesan dakwah tersebut hendaklah kita sampaikan kepada diri, keluarga dan lingkungan masyarakat sekeliling kita. Sebagai agama dakwah yang kaya dengan aturan dan nilai-nilai. Islam datang dan hadir di tengah-tengah masyarakat yang tidak memiliki rasa kemanusiaan, Dimana pada masa-masa awal kedatangan Islam, masyarakat Makkah Jahiliyah adalah masyarakat yang gemar mempraktekkan model kehidupan yang penuh dengan nuansa barbarisme, dalam artian kelompok kuat memperbudak kaum lemah dan yang kaya mempecundangi kaum miskin dengan menjerat mereka dengan praktek riba.

Islam menjadi angin segar bagi kaum papa dan miskin tersebut, Islam datang untuk menyamakan kedudukan dan posisi manusia bagi manusia lainnya. Dalam Islam tidak dikenal status sosial dan pangkat duniawi, tidak ada kelebihan sedikitpun bagi warga arab dengan warga non arab, begitu juga sebaliknya. Satu hal yang menjadi pembeda antar manusia adalah kadar ketakwaan kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Sidang Jamaah Jumat rahimakumullah

Oleh sebab itu, karena taqwa menjadi pembeda diantara kita, maka untuk selalu menjaga ketakwaan kepada Allah, maka sebagai sesama umat Islam. Langkah fundamental yang harus kita lakukan adalah saling mengingatkan dalam hal kebaikan atau ketakwaan dan saling mengingatkan terhadap semua perbuatan yang di larang-Nya untuk kita jauhi dari praktek kehiduapn kita. Dalam agama Islam, budaya saling mengingatkan adalah salah satu bagian dari dakwah (ajakan) dan sangat dianjurkan oleh Allah, begitu juga oleh Rasulullah Shallallah Alaihi Wa Sallam.

Dalam konteks kehidupan berm,asyarakat dan berbangsa, budaya saling mengingatkan ini sangat penting, agar manusia yang mengaku beriman kepada Allah Tuhan semesta alam ini sadar dan patuh serta selalu berada di jalan-Nya dan tetap setia pada tuntunan sunnah nabi Muhammad Shallallah Alaihi Wa Sallam.

Sebagai umat Islam, kita bisa banyangkan kalau di negara Indonesia yang kita cintai ini, tidak ada umat atau komunitas masyarakat yang suka mengajak kepada kebaikan dan mencegah perbuatan mungkar, bisa dipastikan negara kita akan hancur dalam segala aspek. Fakta saat ini adalah praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang melanda bangsa ini sepertinya tidak berujung dan terus meraja lela, itu artinya bahwa gerakan kemungkaran ini telah menjadi semacam trend dan budaya. Dalam konteks beragama, mereka-mereka yang terlibat dalam racun KKN ini kering secara spritual dan moral, mereka jauh dari tuntutan yang di gariskan oleh Allah dan tuntunan Rasulullah Shallallah Alaihi Wa Sallam.

Jadi bila tidak ada orang yang mengingatkan kita, bisa dipastikan kita akan terjerumus ke dalam kemaksiatan kepada Allah, karena secara sunnatullah manusia itu adalah pelupa, lupa dengan perintah-perintah dan larangan-Nya dan lupa pula dengan sunnah rasul-Nya. Sehingga diperlukan orang lain untuk mengingatkan, supaya kita tidak termasuk orang-orang yang merugi.

 وَالْعَصْرِ. إِنَّ اْلإِنْسَانَ لَفِى خُسْرٍ. إِلاَّ الَّذِيْنَ أَمَنُوْا وَعَمِلُوالصَّلِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِا الْحَقِّ وَتَوَا صَوْا بِاالصَّبْرِ.

‘’Demi waktu Ashar. sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi. kecuali orang-orang yang beriman dan melakukan amal sholeh. dan mereka yang saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan saling nasehat-menasehati dalam kesabaran’’ (QS. Al-`Ashar 1-3)

Sidang Jamaah Jumat rahimakumullah

Dakwah identik dengan aktivitas mengajak dan menyerukan diri, keluarga dan masyarakat kepada kebaikan dan petunjuk, tentu kebaikan yang di maksud adalah kebaikan yang mengarah pada kebaikan hidup di dunia yang berlandaskan tuntunan dari Allah dan Sunnah Rasulullah Shallallah Alaihi Wa Sallam demi untuk menggapai kebaikan di akhirat kelak. Syekh Ali Mahfudz dalam kitabnya Hidayah Mursyidin Ila Thuruqil Na`zhi wal Khitobah  menjelaskan makna dakwah.

حَثُّ النَّاسِ عَلىَ الخَْيْرِ وَالْهُدَى وَالأَْمْرُ باِ لمَْعْرُوْفِ وَالنَّهْىُ عَنِ الْمُنْكَرِ لِيَفُوْزُوْا بِسَعَا دَةِ الْعَاجِلِ وَاْلأَجِلِ.

‘’Mendorong Mansuia Atas Kebaikan Dan Petunjuk Dan Menyuruh Kepada Kebaikan Dan Mencegah Dari Kemungkaran, Untuk Mendapatkan Kebahagiaan Hidup Dunia Dan Akhirat’’

Dari pengerttian tersebut, jelas dan teranglah bagi kita, bahwa tujuan dari dakwah adalah mendorong semua orang khususnya umat islam untuk berbuat kebaikan di dunia sebagai bekal di kahirat, maka sebagai salah satu unsur penting dalam dakwah, budaya saling nasehat-menasehati, seyogyanya sudah menjadi tradisi di tengah-tengah kehidupan kita. Saling ingat-mengingatkan bagi orang-orang yang beriman, sangat penting dan bermanfaat.

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْ مِنِيْنَ ( الذاريات 55)

‘’Dan Berilah Peringatan, Karena Peringatan Tersebut Bermanfaat Bagi Orang-Orang Beriman’’ (QS-Az-Zariat 55) .

Sidang Jamaah Jumat Rahimakumullah

Banyak ayat Al-Qur`an dan Hadits Nabi Muhammad Shallallah Alaihi Wa Sallam, yang menegaskan tentang pentingnya berdakwah, bahkan para ulama sepakat tentang wajibnya berdakwah, berdakwah bukan hanya menjadi tugas para ulama dan para kaum cendekia, tapi semua uimat islam yang sudah mendapatkan petunjuk dan kebaikan dari Allah Subhanahu wa ta`ala wajib untuk berdakwah. Dalam arti sempit yakni wajib mengingatkan manusia selain dirinya, untuk tidak terjebak dalam kekufuran dan kemaksiatan yang jauh dari cahaya dan petunjuk-Nya.

وَلْتَكُنْ مِنْ كُمْ أُمَّةٌ يَدْعُوْنَ إِلىَ الْخَيْرِ وَيَأْ مُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ(ال عمران104)

‘’Dan hendaklah ada diatara umat ini, menjadi umat yang menyeru kepada kebaikan dan menyuruh kepada yang ma`ruf dan melarang berbuiat mungkar dan merekalah orang-orang yang beruntung’’ (QS. Ali Imaran 104)

Dalam tarjamah Al-Qur`an yang diterbitkan oleh DEPAG RI, kata ma`ruf diartikan sebagai semua perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah. Sedangkan kata mungkar diartikan segala amal perbuatan yang menjauhkan diri kita dari ketaatan kepada Allah Swt.

Sidang Jamaah Jumat rahimakumullah

Imam Ibnu Katsir sebagaimana dikutif oleh Abdul Karim Zaedan dalam Kitab Ushulud Dakwah menafsirkan Surat Ali-Imran ayat 104 di atas,

اَلْمَقْصُوْدُ فِى هَذِهِ اْلأَ يَةِ أَنْ تَكُوْ نَ فِرْقَةٍ مِنْ هَذِهِ اْلأُ مَّةِ مُتَصَدِّيَةٌ لِهَذَ الشَّأْنِ وَ إِنْ كَانَ ذَ لِكَ وَا جِبًا عَلَى كُلِّ فَرْدٍ مِنَ اْلأُمَّةِ بِحَسْبِهِ

Maksud dari ayat 104 surat Ali Imran tersebut adalah “Hendaklah ada di kalangan umat, satu golongan yang berusaha untuk urusan dakwah, kendatipun berdakwah adalah kewajiban atas setiap umat dari umat keseluruhan’’.

Pendapat Ibnu katsir tersebut, secara implisit memang mengharuskan kita sebagai umat islam menunjuk wakil berupa komunitas masyarakat seperti di Indonesia, ada Persyarikatan Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Nahdalutl Wathan (NW), Persis, Al-Irsyad dan lain-lain. Kelompok-kelompok tersebut terus kita dorong untuk selalu berdakwah di tingkat global dan struktural, sedangkan masyarakat kita sebagai indivudu-individu berdakwah di lingkungan masing-masing sesuai dengan profesi. Kalau anda berprofesi sebagai guru berdakwahlah di tempat mengajar anda, kalau anda wartawan dan jurnalis berdakwah kepada sesama jurnalis. Materi atau pesan dakwah tidak usah terlalu berat, mulailah dari yang ringan-ringan, seperti mengajak komunitas kita sholat berjamaah di lingkungan kerja dan lain sebagainya.

Untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan dan melarang berbuat kemungkaran tidak harus menunggu diri kita bergelar Profesor, Doktor atau Sarjana Dakwah dan lain-lainnya. Pesan dan ajaran agama ini, hendaknya kita sampaikan sesuai dengan kadar kemampuan dan pengetahuan kita. Mulai dari lingkungan terkecil, seperti diri, keluarga, sahabat dan masyarakat di lingkungan tempat tinggal kita.

Yakinlah, petunjuk-petunjuk agama yang kita sampaikan tersebut apabila dilaksanakan oleh orang yang mendengarkannya akan dihitung sebagai `amal jariah (amal yang terus mengalir) pahalanya bagi kita, tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkan nasehat tersebut. Imam Nawai dalam Kitab Riyadus Sholihin menyebutkan Hadits nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Muslim.

قََالَ رَسُوْ لُ اللهِ صَلَّ اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ. مَنْ دَعَا اِلَى هُدًى كَا نَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُوْرِهِمْ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْأً, وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَ لَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ اْلإِ ثْمِ  مِثْلُ اَثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ اَثَامِ مِهِمْ شَيْأً. (رواه مسلم)

‘’Barang siapa yang mengajak kepada petunjuk, maka ia kan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. sebaliknya barang siapa yang mengajak kepada kesesatan, maka ia juga turut berdosa sebagaimana dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun’’. (HR. Muslim)

بَا رَكَ الله ِليْ وَ لَكمْ بِالْقرْ اَنِ الْكَريْم, وَ نَفَعَنِيْ وَإِيا كمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذكْرِ الْحَكِيْم, وَ تَقَبَلَ مِنِيْ وَمِنْكمْ تِلاَ وَتَه إِنَه هوَ الْغَفوْر الرَحِيْم.

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَ نَعُوْذُبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّأَتِ أَعْمَا لِنَا, مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهِ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ. اَللَّهُمَّ صََلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَا بِهِ وَمَنْ وَالَهُ. أَمّاَ بَعْدُ فَيَا عِبَا دَاللهِ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تَقْوَاهُ, لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. وَالصَّلاَ ةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلإِ خْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ, وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْ بِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفُ الَّرَحِيْمٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ, وَالْمُؤْمِنَاتِ, اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ, إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ, ياَ قاَضِيَ الْحَاجَاتِ.

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقاً وَارْزُقْنَا اِتِّبَاعَهُ, وَأَرِنَا الْبَا طِلاً وَارْزُ قْنَا اجْتِنَابَهُ.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًَا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاًَ مُتَقَبَّلاً.

رَبَّنَا اَتِنََا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ الِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Exit mobile version