Gelar Konsolidasi, Aisyiyah Maluku Paparkan Kondisi dihadapan Mendikbud dan PPA

Gelar Konsolidasi, Aisyiyah Maluku Paparkan Kondisi dihadapan Mendikbud dan PPA

MALUKU, Suara Muhammadiyah- Sebagai upaya untuk memaksimalkan kinerja Aisyiyah di Wilayah Maluku, sebelum pelaksanaan sidang Tanwir Muhammadiyah yang digelar beberapa waktu lalu di Ambon, Pimpinan Pusat Aisyiyah menggelar rapat konsolidasi. Kegiatan bertajuk “Kelembagaan, Kepemimpinan, dan Program Aisyiyah di Wilayah Maluku” ini juga dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia (RI), Muhadjir Effendi.

Kegiatan rapat konsolidasi ini dihadiri oleh warga Aisyiyah di wilayah tersebut yang terdiri atas Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Maluku, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Maluku, PDA Tual, PDA Maluku Tenggara, PDA Buru, PDA Buru Selatan, PDA Seram Bagian Timur, PDA Seram Bagian Barat, PDA Aru, serta PDA Kota Ambon.

Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud Muhadjir Effendi berdiskusi terkait masalah pendidikan di Maluku. Melihat kondisi PAUD dan TK Aisyiyah Maluku yang masih minim fasilitas, Mendikbud turut memberikan bantuan berupa 13 alat permainan edukatif serta renovasi 2 unit gedung TK Aisyiyah di Maluku. Selain itu, Mendikbud Muhadjir Effendi juga menyampaikan agar peluang yang diberikan oleh Kemendikbud segera disambut.

“Dalam kesempatan tersebut pak menteri juga mengatakan tentang peluang yang diberikan oleh kemendikbud untuk segera disambut, seperti untuk peluang-peluang bagaimana tentang potensi tanah yang dimiliki oleh Aisyiyah untuk segera diuruskan kepemilikannya sehingga bisa dibantu, karena tersedia tentang anggaran-anggaran untuk itu,” ungkap Aisa.

Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Maluku, Aisa Manilet mengungkapkan pentingnya rapat konsolidasi ini mengingat perlunya pelaksanaan evaluasi program kerja yang telah diselenggarakan oleh wilayah, daerah, dan ranting Aisyiyah.

“Sangat penting untuk mengetahui kendala yang sudah kita alami, apa masalahnya, dan bagaimana penyelesaiannya. Kita bicarakan sama-sama dengan Pimpinan Pusat Aisyiyah,” tuturnya.

Menurut Aisa, kendala paling besar yang dihadapi oleh Aisyiyah di wilayah Maluku yakni terkait kondisi geografis Maluku yang terdiri dari kepulauan. Hal ini menjadikan kendala dalam berkoordinasi. Selain itu, lanjut Aisa, kendala lainnya yakni terkait motivasi anggota.  “Masih sulit untuk memotivasi anggota kami, karena tidak semuanya berasal dari kader sehingga persoalan kegiatan dakwah Aisyiyah belum dijadikan prioritas utama bagi mereka,” terangnya.

Terkait hal tersebut, Aisa menekankan pentingnya memberikan kesadaran pada warga Aisyiyah di Maluku mengani pentingnya ber-Aisyiyah serta berkomitmen dalam menjalankan program-program yang sudah dicanangkan mengingat hal tersebut merupakan bagian dari program pemerintah yang dijalankan di Aisyiyah.

“Jadi, saat kita menjalankan program tersebut, berarti kita sudah membantu pemerintah. Oleh karena itu, kedepannya memang masih menjadi tantangan sehingga banyak hal yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada,” tandasnya (Karima/ Yusri).

 

Exit mobile version