SIDOARJO, Suara Muhammadiyah- Berangkat dari keprihatinan melihat kondisi keluarga yang mengalami disabilitas, siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Muhammad Almas Bukhori, bersama rekan satu timnya Widya Widati berhasil menciptakan inovasi baru berupa alat bantu yakni kaki palsu robotik atau Robotic Prosthetic Limb yang bisa digunakan untuk membantu para penyandang disabilitas.
Menurut Almas, dengan menggunakan kaki palsu ini para penyandang disabilitas bisa lebih fleksibel dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Hal ini karena alat tersebut bisa bergerak menekuk sesuai dengan perintah dari si pemakainya. Almas mengaku bahwa hasil karyanya ini terinspirasi dari kedekatannya dengan penyandang disabilitas. “Inspirasi kami ciptakan kaki palsu ini karena keluarga bapak ada yang penyandang difabel,” tuturnya, Kamis (2/3).
Terkait biaya, Widya Widati mengungkapkan bahwa untuk membuat kaki palsu tersebut, diperlukan biaya sekitar tiga juta rupiah. “Harganya cukup terjangkau mengingat kegunaan kaki palsu ini cukup bagus dan bisa dikembangkan lebih baik lagi,” ujarnya.
Sedangkan untuk proses produksi, disampaikan Almas bahwa hal ini membutuhkan waktu tiga minggu. Satu minggu untuk merakit elektroniknya, dan dua minggu untuk komponen kaki palsunya yang berbahan fibber.
Adapun kelebihan dari kaki palsu ini, kata Almas, yaitu adanya penggunaan sensor pada bagian atas kaki palsu yang bisa mendeteksi kebutuhan penyandang disabilitas ini. “Misalnya, kalau sensor tersebut bergerak kedepan, maka motor pada kaki palsu ini akan mengikuti gerakan pada sensor tersebut. Artinya kaki palsu ini lebih fleksibel jika dibandingkan dengan kaki palsu konvensional yang lebih kaku,” katanya.
Selain itu, untuk menjalankan kaki palsu ini cukup menggunakan baterai dan bisa bertahan hingga 6 jam. “Kami menciptakan ini untuk masyarakat menengah ke bawah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAMDA 2 Sidoarjo, Wigatingsih mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi inovasi siswanya yang ingin memberikan manfaat bagi semua orang. Ia berharap agar peserta didiknya terus meningkatkan dan menciptakan kreativitas yang bermanfaat.
“Kami berharap kepada semua peserta didik, khususnya kepada mereka berdua untuk terus meningkatkan dan menciptakan kreativitas-kreativitas lainnya yang bermanfaat bagi semua orang,” tandasnya (Lince/Yusri).