MALANG, Suara Muhammadiyah- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi inisiator dalam mewujudkan smart village yang akan diterapkan di sejumlah daerah di Jawa Timur dalam waktu dekat. Pencanangan program ini dikelola melalui kerjasama UMM dengan organisasi jaringan pemuda internasional Head, Heart, Hands, and Health (4H) Indonesia. 4 H merupakan organisasi internasional berpusat di Kanada yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1902 oleh AB Graham untuk pengembangan dan pemberdayaan pemuda di seluruh dunia.
Presiden 4H Indonesia, Laode Masihu Kamaluddin dalam kunjungannya ke UMM pada Jumat (3/3) menerangkan bahwa smart village ini merupakan gagasan yang sudah dilakukan di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan beberapa negara di Eropa.
Dalam konsepnya, kata Laode, Perguruan Tinggi secara aktif dilibatkan dalam mewujudkan smart village tersebut. Selain itu, Perguruan Tinggi juga harus menggandeng pengusaha, pemerintah, dan juga masyarakat untuk menjalankan program tersebut. “PT diberi tanggung jawab penuh untuk melakukan smart village,” jelasnya.
Adapun tujuan dibangunnya smart village yakni untuk mensejahterakan masyarakat desa dengan targetan yang paling sederhana yaitu setiap kepala keluarga di satu desa berpenghasilan 6,6 juta per bulan. “Dalam satu desa nantinya akan memiliki 4 sumber penghasil uang seperti sawah, peternakan sapi, green house dan desa wisata,” imbuhnya.
Menurut Laode, dengan memaksimalkan seluruh fasilitas yang semuanya dibuat oleh masyarakat desa itu sendiri, maka desa secara mandiri akan menjadi desa wisata yang akan menaikkan penghasilan warga desanya. “Selain itu, investor maupun pengusaha dapat tertarik datang ke desa untuk menanamkan modalnya,” tuturnya.
Dengan ekonomi yang mandiri, lanjut Laode, masyarakat desa dapat dengan sendirinya membangun desa. Menurutnya, jika setiap desa menerapkan smart village, maka paling tidak uang akan berputar di dalam desa sebesar 23,8 miliar rupiah per tahunnya. Ia menambahkan bahwa program smart village ini mendapat dukungan dari Direktorat Peningkatan Sarana dan Prasarana Kementerian Desa Republik Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut juga ditandatangi nota kesepahaman (MoU) antara UMM dan 4H Indonesia. Kerjasama yang dilakukan ini yaitu untuk membangun sinergi dalam kegiatan pengembangan pemuda, ketahanan pangan, dan pedesaan Jawa Timur.
Sementara itu, Rektor UMM Fauzan menyatakan bahwa UMM akan mendukung program tersebut melalui kebijakan pengembangan program kemahasiswaan yang mencintai desa dan mengembangkan pedesaan. Selain itu, UMM akan mendukung sarananya, baik pengetahuan maupun teknologi di bidang pertanian, serta pengembangan tanaman pangan.
“UMM akan mendorong mahasiswa untuk mengabdi pada masyarakat khususnya di desa dan di bidang pertanian,” tandasnya (Humas UMM/ Yusri).