LIMA PULUH KOTA, Suara Muhammadiyah– Bencana alam banjir dan longsor kembali melanda Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) Jumat (3/3) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari. Bencana tersebut disebabkan karena curah hujan tinggi yang melanda daerah itu sejak beberapa hari terakhir.
Akibatnya berdasarkan data yang dihimpun 6 orang meninggal dunia , 2 luka berat, 8 unit mobil berbagai jenis masuk jurang, tepatnya di nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan, Limapuluh Kota, Sumbar.
Kepala Tim Asesment Muhammadiyah Sumbar Deri Rizal Bendang mengatakan, berdasarkan data yang di himpun pihaknya bersama BPBD dilapangan, dari 23 lokasi tersebut 13 titik longsor dan 10 lokasi banjir.
MDMC merincikan, dari 13 titik longsor yang terjadi, tujuh diantaranya terjadi di Nagari Koto Alam dan satu titik di Sibunbun Nagari Tanjung Balik, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Kemudian tiga titik di nagari Maek Kecamatan Bukik Barisan, dua titik di Air Putih Kecamatan Harau.
Sementara musibah banjir melanda 10 lokasi yang meliputi Jorong Sopang Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Gunuang Malintang, Kecamatan Kapur IX, Nagari Limbanang Baruah, Nagari Mungka Kecamatan Mungka, Nagari Subarang Aia, Balai Panjang dan Bukik Sikumpa Kecamatan Lareh Sago Halaban.
Data dari MDMC menyebutkan 6 orang meninggal dunia , 2 luka berat, 8 unit mobil berbagai jenis masuk jurang
Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Dr H. Shofwan Karim Elhusein mengatakan “Ini merupakan aksi tanggap darurat LPB MDMC-Lazismu untuk menyalurkan bantuan ke lokasi terdampak, karena sebelumnya terjadi banjir setinggi atap melanda Kabupaten Limapuluh kota,” Kata Shofwan Karim Elhusein.
“Saya berpesan, agar tim sukarela tetap menjaga kesehatan dalam memberikan bantuan,” ujarnya.
Tim ini menurut Shofwan, juga mendistribusikan pakaian bekas layak pakai, bantuan makanan bayi, peralatan sekolah, selimut, handup, mie instant, dan perlengkapan mandi (RI).