SURAKARTA, Suara Muhammadiyah- Dalam waktu dekat, Muhammadiyah direncanakan akan menerbitkan Sukuk Muhammadiyah untuk membiayai pembangunan gedung sekolah dan rumah sakit Muhammadiyah di Indonesia. Wacana terkait Sukuk Muhammadiyah ini dicetuskan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Bambang Setiaji.
Bambang Setiaji yang juga merupakan Pakar Ekonomi Perbankan Syariah mengatakan bahwa pembangunan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) harus dibiayai lebih profesional melalui lembaga keuangan, dalam hal ini melalui sukuk. Hal ini mengigat banyaknya amal-amal usaha Muhammadiyah seperti sekolah maupun rumah sakit yang dirasa cukup menguntungkan.
“Melalui sukuk Muhammadiyah tersebut, masyarakat bisa ikut berpartisipasi membangun gedung sekolah dan rumah sakit Muhammadiyah,” terangnya, rabu (1/3) di Rektorat UMS, Pabelan, Kartasuro.
Disampaikan Bambang bahwa kebutuhan Amal Usaha Muhammadiyah untuk pembangunan gedung sekolah dan rumah sakit saat ini mencapai 5 triliun rupiah. Gedung sekolah Muhammadiyah dan rumah sakit yang akan dibangun jumlahnya mencapai lebih dari 12.000 sekolah. Menurutnya, dengan Sukuk itu uang masyarakat tidak akan hilang bahkan ada pengembalian dari Muhammadiyah sekitar 8 persen hingga 9 persen pertahun.
“Selama ini total pinjam untuk pembangunan gedung sekolah atau rumah sakit itu mencapai sekitar Rp 3 triliun dengan bunga sekitar 11- 12 persen,” imbuhnya.
Bambang menargetkan bahwa Sukuk Muhammadiyah tersebut dapat diterbitkan pada Agustus atau September 2017. “Pada tahap awal nanti ditarget bakal terbit sekitar 1 trilin Sukuk Muhammadiyah,” tandasnya (Imam/ Yusri).