YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah (IMM) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta komisariat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan telah menyelenggarakan Darul Arqom Dasar (DAD) untuk tahun 2017. Darul Arqom Dasar tersebut dihadiri ketua IMM cabang sleman Ayu Inna Karomatika, wakil Dekan tiga Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dr Muqowwim, SAg MAg, dan keluarga besar IMM komisariat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Darul Arqom Dasar tersebut dilaksanakan pada tanggal 3-5 bulan Maret, yaitu pada hari Jumat sore sampai ahad sore yang bertempat di Panti Asuhan Sayyidina Ali, yang beralamat di jln. Piyungan Prambanan kilometer 06, Nogosari Rt. 03 Rw. 11 Madurejo Prambanan Sleman.
Jumlah peserta yang mengikuti DAD pada tahun ini berjumlah 32 mahasiswa dan mahasiswi, yang terdiri dari 11 mahasiswa dan 22 mahasiswi. Darul Arqom Dasar merupakan salah satu kewajiban yang harus dijalani bagi setiap mahasiswa yang hendak masuk kedalam organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Selain itu, Pelaksanaan Darul Arqom Dasar juga bertujuan untuk menjalin silaturrahmi antara Alumni, pengurus, dan anggota baru di dalam organisasi Ikatan Mahasisawa Muhammadiyah.
Kegiatan Darul Arqom Dasar kali ini memiliki tema “Mewujudkan kader pendidik yang inovatif dalam pendidikan kreatif”. Dalam pelaksanaan Darul Arqom Dasar kali ini memiliki tiga konsep. Konsep pertama adalah penyampaian materi dari para alumni IMM dan para senior IMM, materi tersebut mencakup tentang Tauhid Sosial Muhammadiyah, Kemuhammadiyahan, pendidikan Muhammadiyah, inspiring Teacher, dan strategi pembelajaran.
Konsep yang kedua adalah pembelajaran dengan cara pemahaman arti dan makna surah dan ayat-ayat rujukan Muhammadiyah, seperti surah Al-ma’un 1-7 dan surah Ali Imran ayat 104. Konsep yang ketiga adalah latihan berdakwah dengan cara diakannya ceramah yang dilakukan setiap lima waktu setelah salat fardhu. Kegiatan ceramah tersebut diisi oleh anggota baru IMM, baik dari IMMawan dan IMMawati. Kegita ceramah tersebut betujuan untuk melatih mental para anggota IMM dan juga sebagai sarana pembelajaran dalam berdakwah ketika hendak terjun ke masyarakat umum.
Pelaksanaan DAD tersebut membahas beberapa materi. Pertama materi tentang Tauhid Sosial Muhammadiyah. Penjelasan Tauhid Sosial Muhammadiyah disampaikan oleh Hasanuddin (mantan ketua IMM komisariat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan), yang menerangkan bahwa tauhid sosial adalah keadilan, demokrasi, persamaan, dan pemerataan di antara makhluk sosial. Tauhid sosial merujuk kepada firman Allah SWT surah Al-Kahfi: 110, Ini menunjukkan bahwa kita harus peduli terhadap kehidupan sosial. Tauhid Sosial Muhammadiyah juga merupakan kecaman terhadap keserakahan dan tidak peduli terhadap sosial.
Materi kedua adalah kemuhammadiyahan yang disampaikan oleh Hendro Widodo, M. Pd, yang menerangkan bahwa mengapa penting adanya materi kemuhammadiyahan di acara DAD tersebut, karena masih banyak yang belum memegang teguh muhammadiyah. Oleh karena itu materi kemuhammadiyahan sangat penting untuk diulang-ulang, tujuannya adalah untuk memperkuat lagi ideologi muhammadiyah bagi warga muhammadiyah. Menurutnya, ada tiga budaya organisasi yang harus dipegang oleh seseorang ketika berorganisasi, yaitu : nilai-nilai yang terdapat dalam organisasi tersebut, kepercayaan dasar, dan mengaplikasikan kepercayaan tersebut didalam kehidupan.
Materi ketiga adalah inspiring teacher (guru yang menginspirasi), materi ini disampaikan oleh Dr Muqowim, SAg Mag yang menyampaikan bahwa untuk menjadi guru yang menginspirasi itu harus lebih banyak melakukan tindakan bukan banyak bicara. guru yang menginspirasi juga harus bisa menyentuh hati para peserta didiknya dengan cara lemah lembut. Guru yang menginspirasi harus memiliki setidaknya lima kategori kualitas diri, lima kategori tersebut yang pertama adalah kedamaian dalam jiwa, kedua cinta atau ikhlas menyampaikan ilmunya kepada peserta didiknya, ketiga memiki kebahagiaan dalam diri, keempat memiliki kekuatan atau power dalam mentransfer ilmu yang dimiliki, dan yang kelima natural atau dengan kata lain ikhlas beramal dalam kebaikan.
Materi yang keempat adalah strategi pembelajaran, materi tersebut disampaikan oleh Fahmi Basya (alumni IMM Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan), yang mengutip perkataan dalam bahasa Arab yang artinya “strategi lebih penting dari materi, dan guru lebih penting dari strategi, dan jiwa guru lebih penting dari semua itu”. Maka dari perkataan tersebut memiki makna penting adalah jiwa guru itu lebih penting dari strategi dan materi. Di dalam strategi pembelajaran yang baik, harus memiliki tiga unsur, yaitu: guru, metode, dan materi. Guru harus memiliki metode pembelajaran yang baik. Metode pembelajaran yang baik memiliki perencanaan yang baik, strategi pembelajaran yang baik, dan memiliki media pembelajaran. Selain itu juga langkah terakhir dalam pembelajaran adalah evaluasi. Oleh karena itu evaluasi yang baik dalam belajar adalah : siswa memperbaiki dirinya dan temannya, guru mengevaluasi murid, dan terakhir guru mengevaluasi dirinya.
Acara yang terakhir dalam pelaksanaan DAD adalah penutupan. Dalam pelaksanaan penutupan tersebut pimpinan panti asuhan Sayyidina Ali, Hartono memberikan sambutan yang singkat. Dalam sambutannya tersebut mengharapkan agar kedepannya para kader IMM bisa menjadi agen of change. (Muhammad Fadhlul Mujahid)