YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Pimpinan Pusat Aisyiyah melalui Lembaga Kebudayaan kembali menggelar pelatihan bagi para pengurus dan pimpinan Aisyiyah pada Ahad (5/3). Setelah sebelumnya menggelar pelatihan karakter bagi pengajar anak-anak sebagai pilot project di Sleman, dalam kesempatan ini LK PP Aisyiyah menggelar pelatihan bertajuk “Pelatihan Manajemen Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Bagi Pimpinan Aisyiyah” yang dilaksanakan di Aula Pimpinan Pusat Aisyiyah.
Pelatihan ini diikuti oleh 36 peserta dengan mendatangkan seorang trainer spesialis pendidikan yang sudah bertaraf internasional yakni Muqowim. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Lembaga Kebudayaan PPA, Mahsunah mengatakan bahwa pelatihan ini diadakan guna meningkatkan manajemen pendidikan karakter yang berbasis Islam.
Koordinator Kelembagaan Kebudayaan PP Aisyiyah, Susilaningsih Kuntowijoyo menuturkan bahwa pelatihan pendidikan karakter tersebut berbasis Living Value Education (LVE). “Selama ini pendidikan karakter yang dipahami hanyalah bersifat kognitif yaitu berbentuk daya pikir. Sedangkan pelatihan yang diadakan ini yaitu untuk menghidupkan karakter melalui pendidikan, nilai-nilai, rasa cinta, dan damai,” jelasnya.
Susi berharap, para peserta yang mengikuti pelatihan tersebut nantinya dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat. “Di samping untuk diri sendiri, juga dapat melakukan untuk lembaga ataupun oragnisasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini mengatakan bahwa PP Aisyiyah menyambut dan memberi penghargaan yang tinggi kepada Lembaga Kebudayaan PPA atas terselenggaranya pelatihan tersebut. Menurutnya, pelatihan ini sangat relevan bagi kepentingan saat ini di mana kondisi kehidupan masyarakat begitu kompleks permasalahannya termasuk pada nilai-nilai moral dan agama. “Untuk itu, pelatihan ini penting dan bermakna bagi pengurus maupun peserta, guru dan penggerak Aisyiyah,” tambahnya.
Sejalan dengan keputusan Muktamar pada pokok Aisyiyah abad kedua, lanjut Noor, salah satunya yaitu kembali menggerakkan gerakan keilmuan, serta berusaha memajukan gerakan keilmuan karena bangsa Indonesia masih lemah dalam bidang literasi, membaca, dan bahkan abainya nilai-nilai akhlak sehingga hal tersebut menjadi sesuatu yang relevan.
“Aisyiyah melalui Lembaga Kebudayaan yang ada di seluruh Indonesia ingin terus memajukan dan membangun karakter utama sebagaimana yang selama ini menjadi panduan bagi gerakan dakwah kita melalui budaya termasuk di antaranya melalui pendidikan dan tidak kalah penting melalui lingkungan,” tandasnya (Karima/ Yusri).