YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Karena Muhammadiyah adalah gerakan praksisme, maka Suara Muhammadiyah adalah rujukan yang tepat untuk mencari tafsir baru terhadap berbagai kajian agama. Hal ini disampaikan Suyoto Bupati Bojonegoro saat dijumpau di Yogyakarta baru-baru ini.
Tidak hanya itu, menurut Bupati yang hangat dipanggil “Kang Yoto” ini, Suara Muhammadiyah merupakan tempat yang pas untuk mencari bagaimana relevansi sosio-politik Muhammadiyah hari ini dari pada kesejarahannya.
Menurut penilaian Kang Yoto, sebagai salah satu pembaca setia Suara Muhammadiyah dan sudah berlangganan sejak lama, spirit utama majalah warisan KH Ahmad Dahlan ini adalah praksisme gerakan Muhammadiyah. “Semangat itulah yang membuat warga Muhammadiyah tidak pernah kehilangan obor di dalam menjalani peran-peran kekhalifahan di Indonesia ini,” terang mantan rektor Universitas Muhammadiyah Gresik tersebut.
“Karenanya keberadaan Suara Muhammadiyah menjadi penting. Sebab Suara Muhammadiyah lah yang menjadi alat untuk saling belajar sesama warga Muhammadiyah. Yaitu belajar untuk saling mengasah kepedulian dan mengasaj kepekaan,” imbuh Suyoto Bupati Bojonegoro (gsh).