SURABAYA, Suara Muhammadiyah- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengambil alih saham mayoritas salah satu Perguruan Tinggi (PT) di Malaysia yakni Asia E University di Kuala Lumpur, Malaysia. Pengambilalihan saham mayoritas ini dilakukan melalui pembentukan konsorsium yang terdiri atas 12 Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Indonesia. Dengan diambil alihnya saham Asia E University, maka kemudian namanya diubah menjadi University Consorsium Muhammadiyah Malaysia (UCMM).
Adapun ke 12 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang tergabung dalam konsorsium tersebut di antaranya yaitu Universitas Muhammadiyah (UM) Yogyakarta, UM Surakarta, UM Surabaya, UM Malang, UM Jakarta, UM Semarang, UM Sumatera Utara, UM Palembang, UM Purwokerto, UM Makassar, Universitas Ahmad Dahlan, dan UM Prof Dr Hamka.
Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sukadiono mengatakan bahwa pembelian mayoritas saham Asia E University Malaysia itu berdasarkan surat tugas No. 04/TGS/I.A/2017 dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tertanggal 2 Februari 2017.
Menurutnya, akuisisi tersebut menjadi bagian dari internasionalisasi Muhammadiyah. proses akuisisi ini ditargetkan bisa selesai tahun ini. Sehingga saat tahun ajaran baru pada September 2017, PTM di Indonesia bisa mengirim para dosen untuk mengikuti program doktor di Asia E University. Hal ini sesuai dengan target Muhammadiyah bahwa dalam tiga tahun ke depan ada 1000 dosen dengan gelar doktor di PTM.
“Akuisisi bukan semata-mata demi bisnis. Melainkan juga pengembangan Sumber daya Manusia. Muhammadiyah menarget, PTM dengan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) B dapat menjadi A pada 2020 mendatang. Salah satu penilaian AIPT adalah ada dua doktor di satu prodi. Dengan adanya PT di Malaysia, akan memudahkan Muhammadiyah memenuhi target tersebut,” paparnya, Selasa (7/3).
Adapun alasan memilih akuisisi Perguruan Tinggi di Malaysia, kata Sukadiono, yakni karena mudahnya proses pendirian PT dibanding negara-negara lain, serta banyak PT di negeri Jiran itu yang sudah masuk kategori world class university. “Kebanyakan laboratorium PT di Malaysia sudah siap untuk pengembangan S3,” imbuhnya.
Disampaikan Sukadiono bahwa di Malaysia terdapat dua jenis PT. Yaitu public university dan private university. Hasil dari akuisisi 12 PTM menyatakan bahwa pihaknya mengakuisisi Asia E University yang merupakan private university. Menurutnya, Asia E University menjadi salah satu PT swasta yang cukup diminati di Malaysia. Selain itu, Muhammadiyah lebih mudah membeli saham perguruan tinggi swasta, sebab perguruan tinggi negeri memiliki beberapa pakem, misalnya yang menjadi rektor di perguruan tinggi negeri di Malaysia harus bergelar Sultan.
Pada tahap awal ini, lanjut Sukadiono, PP Muhammadiyah telah melakukan pembicaraan dengan Asia E University. Nantinya, PP Muhammadiyah akan membeli saham mayoritas yakni maksimal 51 persen dari saham di kampus tersebut. Sehingga, kepemilikan saham di Asia E University akan dimiliki oleh tiga konsorsium.
“Di Malaysia sudah ada polanya, seperti International University of Malaya-Wales ini kerja sama dari University of Malaya dan universitas di New South Wales. Ini kesempatan bagi Muhammadiyah,” tandasnya (Binti/ Yusri).