WONOSOBO, Suara Muhammadiyah- Pimpinan Daerah Tapak Suci Muhammadiyah Kabupaten Wonosobo menyelenggarakan Kejuaraan Daerah ( KEJURDA ) yang dilaksanakan pada (25/2) hingga (26/2) lalu dan berlanjut pada Sabtu-Minggu (4-5/3) di GOR SMP Muhammadiyah 1 Wonosobo. Kejuaraan Daerah ini diikuti oleh 135 atlit dari 15 sekolah se-Kabupaten Wonosobo yang bertanding untuk kategori A dan B.
Panitia Lapangan KEJURDA, M Khadir mengatakan bahwa selain sebagai ajang mengasah kemampuan dan silaturahmi, acara KEJURDA ini sekaligus sebagai seleksi atlit yang akan dikirim untuk mengikuti Pekan Olah Raga Daerah Kabupaten Wonosobo untuk kategori tanding. Sedangkan bagi para peserta KEJURDA yang tereliminasi akan diikutsertakan dalam POPDA untuk kategori seni.
“KEJURDA ini sudah rutin dilakukan oleh PD Tapak Suci dalam rangka melihat dan menyeleksi bibit atlit yang akan bertanding dalam POPDA. Selain itu, sebagai ajang silaturrahmi para pendekar dan sekaligus atlit dari seluruh unit cabang latihan di Kabupaten Wonosobo,” ungkapnya.
Tapak Suci putera Muhammadiyah (TSPM) merupakan organisasi otonom dibawah Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang pengkaderan lewat olah raga seni bela diri. Sebagai salah satu ragam seni bela diri pencak silat, TSPM juga memiliki ciri khas yang bisa menunjukan identitas ideologi yang kuat. Adapun ciri khas yang dimiliki oleh TSPM ini, dalam perkembangan dan perjuangannya tidak mudah serta melalui proses yang panjang dan rumit dalam akar sejarah identitas ideologi Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
Perkembangan Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah bertumpu pada keberadaannya dalam Muhammadiyah. Tahun 2001, Perkembangan Perguruan TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah telah ada di 25 Provinsi, 215 Daerah Tingkat II, serta cabang pada 10 negara di luar negeri.
Sekarang ini, lanjut Khadir, Cabang Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah semakin bertambah di seluruh Indonesia. Menurutnya, hal ini dikarenakan terdapatnya lebih dari 30 Provinsi yang ada di Indonesia.
“Dan yang patut untuk kita apresiasi dari KEJURDA ini adalah ternyata seni bela diri Tapak Suci tidak hanya ada di sekolah-sekolah Muhammadiyah, akan tetapi ada unit-unit latihan di sekolah negeri yang mengikutinya,” tandasnya ( ARO-MPI ).