Potret Muhammadiyah di Ujung Selatan Batang

Potret Muhammadiyah di Ujung Selatan Batang

BATANG, Suara Muhammadiyah- Kampung Silegok merupakan salah satu kampung di Desa Sodong, Kecamatan Wonotunggal, Batang. Uniknya, kampung yang terletak di ujung selatan Kabupaten Batang berbatasan dengan Kecamatan Talun, Pekalongan ini merupakan suatu kampung dengan mayoritas penduduknya sebagai anggota Persyarikatan Muhammadiyah.

Tak jauh berbeda dengan penduduk Desa Sodong dan desa-desa lain di sekitarnya, sebagian besar penduduk  Kampung Silegok berprofesi sebagai petani penggarap serta ibu rumah tangga yang bahkan tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi. Kendati demikian, lingkungan keberagamaan telah membawa penduduk Kampung Silegok kepada paham Muhammadiyah. Hal ini dituturkan oleh seoran penulis nasional kelahiran Batang yang bermukin di Sodong, Kawe Shamudra.

Muhammadiyah, kata Kawe, mulai masuk ke Kampung Silegok pada tahun 1967. Setelah melewati perjuangan yang cukup panjang, di tahun 1990 terbentuklah Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sodong. Dengan diketuai oleh Muh Kuwat, PRM Sodong menjadi PRM pertama di Kecamatan Wonotunggal bahkan sebelum PCM Wonotunggal terbentuk.

Kerukunan dan kekompakan dalam menggerakkan Muhammadiyah di kampungnya terus digiatkan oleh warga Muhammadiyah Silegok. Hasilnya, berkat kerukunan dan kekompakan tersebut Muhammadiyah dapat semakin meluas dan berkembang di wilayah tersebut. Hal ini dibuktikan dengan berdirinya PRM Sodong, Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Sodong, serta Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah. Selain itu, dimilikinya Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang pendidikan yakni TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA).

Di samping hal tersebut, PRM Sodong juga memiliki sebidang lahan hasil wakaf dari salah satu warganya yang sekarang ini ditanami sengon dan hasilnya digunakan untuk menopang kegiatan persyarikatan. Kebun-kebun warga Muhammadiyah dan warga lainnya juga banyak ditanami salak pondoh asal Kecamatan Turi, Sleman yang berhasil dengan baik. Bahkan salak pondong atau salah pondoh asal Sodong yang budidayanya dipelopri oleh warga Muhammaadiyah, Sarjono ini memiliki buah yang lebih besar dan manis dari salak biasanya.

Keberadaaan PRM Sodong yang ditopang berkat kerukunan dan semangat warganya mendapatkan apresiasi dari PCM Wonotunggal. Ketua PCM Wonotunggal, Jumadi berharap agar PRM pertama di wilayahnya itu mampu menginspirasi lahirnya PRM-PRM lainnya di Kecamatan Wonotunggal. (Sugitohd)

Exit mobile version