UM Palangkaraya Laksanakan Yudisium Semester Ganjil 2016/2017

UM Palangkaraya Laksanakan Yudisium Semester Ganjil 2016/2017

Dr Bulkani, MPd selaku Rektor UM Palangkaraya bersalaman dengan salah satu peserta yudisium program Magister Administrasi Publik

PALANGKARAYA, Suara Muhammadiyah-Universitas Muhammadiyah Palangkaraya melaksanakan Yudsium Periode Semester Ganjil Tahun Akademik 2016/2017 di Aula Universitas Muhammadiyah Palangkaraya pada tanggal 4 Maret 2017 lalu. Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Dr Bulkani, MPd meyudisium 206 mahasiswa yang terdiri dari 16 orang dari program Pascasarjana, 176 dari program Sarjana dan 14 orang dari program Diploma.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya memberikan pesan kepada peserta yudisium bahwa untuk terus belajar. “Saya berharap teruslah meningkatkan kualitas diri, jangan berhenti untuk tetap belajar dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi,” ujarnya.

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya telah memiliki program Pascasarjana, khususnya program Magister Administrasi Publik. Namun kedepannya Universitas Muhammadiyah Palangkaraya akan segera membuka Program Doktor dengan jurusan Ilmu Sosial, seperti yang disampaikan Rektor pada pidato yudisiumnya.

Pria yang merupakan alumni Program Doktor PEP Universitas Negeri Jakarta ini juga menyampaikan bahwa setiap lulusan UM Palangkaraya memiliki kelebihan dibandingkan lulusan perguruan tinggi lainnya.

“Pesan saya yang kedua, buktikanlah bahwa kalian sebagai lulusan UM Palangkaraya memiliki karakter tersendiri, memiliki kelebihan dibandingkan Perguruan Tinggi yang lainnya,” tambah laki-laki yang menggagas topik The Green Islamic Campus dalam disertasi doktornya.

Bulkani juga telah mewacanakan mulai tahun depan, lulusan UM Palangkaraya akan dibekali minimal satu keahlian keterampilan dari Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Palangkaraya dengan di tandai dengan adanya sertifikat resmi.

Sebelum mengakhiri pidato yudisiumnya, Bulkani menyampaikan kepada peserta yudisium agar menjadi Problem Solver di masyarakat. “Jadilah Problem Solver, orang yang memecahkan masalah bukan orang yang memberikan maslaah kepada bangsa ini,” katanya (Humas UM Palangkaraya).

Exit mobile version