• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Minggu, Desember 21, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Inilah Tiga Wasiat KH Ahmad Dahlan kepada Kartosudarmo

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
9 Maret, 2017
in Kolom
Reading Time: 1 min read
A A
2
Inilah Tiga Wasiat KH Ahmad Dahlan kepada Kartosudarmo
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah—Pada tahun 1920, KH Ahmad Dahlan mengadakan perjalanan dagang ke Batavia. Pada suatu hari, datanglah seorang tamu menemui tokoh pendiri Muhammadiyah ini. Lalu, terjadilah percakapan serius antara KH Ahmad Dahlan dengan sang tamu.

“Bagaimana cara mendirikan cabang Muhammadiyah di sini, kiai?” tanya sang tamu.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

“Mendirikan Muhammadiyah itu cukup dengan 3 syarat,” Kiai Ahmad Dahlan menyampaikan wasiat. “Pertama, harus mau (niat, sungguh-sungguh—red). Kedua, berani bertanya. Ketiga, berani meminta derma.”

Itulah tiga wasiat KH Ahmad Dahlan kepada sang tamu. Di kemudian hari, tamu tersebut dikenal sebagai salah satu tokoh perintis Muhammadiyah Batavia. Namanya H. Kartosudarmo.

Lahir pada tahun 1890, Kartosudarmo dikenal sebagai sosok yang pendiam. Pribadinya sangat disiplin dan dikenal berwatak teguh pendirian. Jika bicara selalu rendah hati.

Kartosudarmo adalah salah satu tokoh perintis Muhammadiyah cabang Batavia. Pada tahun 1920, dia bertemu KH Ahmad Dahlan di Batavia meminta wasiat bagaimana mendirikan Muhammadiyah. Lalu, KH Ahmad Dahlan memberi amanat kepada Kartosudarmo untuk mendirikan cabang Muhammadiyah di kota tersebut dengan tiga syarat: 1) mau, 2) berani bertanya, 3) berani meminta derma. Demikian kenang Kartosudarmo sewaktu mengingat-ingat pertemuan yang amat mengesankan dengan pendiri Muhammadiyah pada tahun 1920.

Sosok Kartosudarmo selama aktif di Muhammadiyah dikenal sangat radikal dalam bertindak. Konon, dia berkali-kali ditangkap Belanda ketika menggerakkan Muhammadiyah Batavia. Dalam setiap Kongres Muhammadiyah, dia sering dijuluki ”terompet” bagi utusan-utusan Muhammadiyah dari Sumatra.

Pendiri dan penggerak Muhammadiyah cabang Batavia ini mendapat anugrah umur yang panjang sehingga dia bisa menikmati alam kemerdekaan di Indonesia. Sampai memasuki tahun 1960, dia juga masih berkhidmat di Muhammadiyah. Kartosudarmo mendapat amanat sebagai Penasehat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pengajaran dan Perwakilan Pimpinan Pusat Muhammadiyah daerah Jakarta Raya. (Mu’arif)

Tags: KartosudarmoKH ahmad dahlanmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
IMM Thariq Bin Ziyad Uhmuh Jember Adakan Reuni

IMM Thariq Bin Ziyad Uhmuh Jember Adakan Reuni

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In