Muhammadiyah Segera Dirikan Sekolah di Australia

Muhammadiyah Segera Dirikan Sekolah di Australia

JAKARTA, Suara Muhammadiyah- Geliat Muhammadiyah di bidang pendidikan terus mencuat hingga manca negara. Setelah melakukan kerjasama dengan 12 universitas di Taiwan serta mengakuisisi saham mayoritas universitas di Malaysia, kini Muhammadiyah kembali melebarkan sayap dengan segera dibangunnya sekolah di Melbourne, Australia.

Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Suyatno mengatakan bahwa Muhammadiyah memiliki Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di Melbourne, Australia yang cukup aktif. Berangkat dari hal tersebut, PP Muhammadiyah dan PCIM Melborne Australia berniat mengembangkan pendidikan Islam di Australia. Persiapan lahan dan negosiasi sedang dilakukan Muhammadiyah saat ini.

“Nanti kita akan membuat sekolah pendidikan Islam di Australia, pendidikan dasar sampai menengah,” ungkapnya, Kamis (9/3).

Terkait pembangunan, Suyatno mengatakan bahwa pihaknya sedang menjajaki kemungkinan untuk membeli tanah seluas 7 hektar guna mendirikan sekolah tersebut. Ia juga menyampaikan bahwa PCIM Australia sudah menginformasikan bahwa tanah di Melbourne, Australia yang akan dibangun sekolah Muhammadiyah bisa dibeli dan lokasinya cukup bagus.

“Di tanah tersebut katanya sudah ada bangunan yang bisa digunakan untuk sekolah. Tapi nanti Muhammadiyah akan melakukan perluasan,” imbuh Suyatno yang juga merupakan Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) 2017 ini.

PCIM Australia sudah mengumpulkan dana untuk pembangunan sekolah tersebut. Hingga kini, diperkirakan sudah terkumpul sebesar 15 milyar rupiah. Menurut Suyatno, pencanangan pendirian sekolah di Australia tersebut mendapatkan sambutan baik dari pemerintah setempat. “Pemerintah setempat pun sudah mengetahui Muhammadiyah akan mendirikan sekolah di sana. Responsnya cukup bagus,” tambahnya.

Adapun mengenai pemanfaatan, lanjut Suyatno, sekolah Muhammadiyah di Australia ini  menghimpun siswa dari semua kalangan sehingga Muhammadiyah dapat membangun komunitas pendidikan Muhammadiyah di Melbourne. “Artinya, tidak hanya pelajar dari Indonesia dan tidak hanya pelajar muslim yang bisa belajar di sekolah itu,” tandasnya (Fuji/ Yusri).

 

Exit mobile version