WONOSOBO, Suara Muhammadiyah-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Prof Muhadjir Effendi, ikut menghadiri acara tabligh akbar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Ahad (12/3). Mendikbud ikut menandatangani tujuh prasasti Muhammadiyah Jawa Tengah dengan disaksikan ketua PP Muhammadiyah Hajriyanto Y Thohari, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, ketua PWM Jawa Tengah M. Tafsir, anggota DPR RI Tjatur Sapto Edy, Bupati Wonosobo Eko Purnomo dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Gatot Bambang Hastowo.
Ketujuh prasasti yang ditandatangani oleh Mendikbud itu meliputi peresmian Gedung Trenclass SMA Muhammadiyah 1 Wonosobo, peresmian Boarding School SMP Muhammadiyah 1 Wonosobo, SMP Muhamadiyah Kertek, peresmian SD Muhammadiyah Sudagaran Wonosobo sebagai Wonosobo Robotic Center dan Sekolah Berkarakter, SD Al Adkiya Wonosobo sebagai Muhammadiyah Billingual Fullday School, dan Boarding SD Muhammadiyah Plus Salatiga.
Dalam sambutannya, Mendikbud mengapresiasi kerja nyata Muhammadiyah dalam membantu pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencapai kemajuan. Muhammadiyah memiliki modal kemandiran, kepercayaan dan keikhlasan. ”Muhammadiyah ikut meringankan tanggung jawab konstitusi yang harusnya dilaksanakan oleh pemerintah. Terutama pendidikan, kesehatan, layanan sosial dan seterusnya itu,” katanya.
“Hari ini saya sudah menandatangani 7 prasasti. Semuanya adalah kegiatan di bidang pendidikan. Dan saya tahu, Muhammadiyah Jawa Tengah ini merupakan PWM yang paling maju di antara wilayah-wilayah lain di bidang pendidikan,” tutur Muhadjir.
Mendikbud menyebut bahwa dirinya beberapa kali diundang dalam kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah Jawa Tengah. “Beberapa waktu yang lalu saya berkunjung ke Magelang, meresmikan pembangunan gedung Boarding School SMK Muhammadiyah dan masih banyak kegiatan-kegiatan yang saya kunjungi. Rasa-rasanya tidak akan pernah habis Muhammadiyah itu terus maju di bidang pendidikan termasuk juga di bidang-bidang yang lain,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Muhadjir menceritakan beberapa hal terkait dengan pelaksanaan Tanwir Muhammadiyah di Ambon beberapa waktu lalu. Salah satunya tentang kehadiran Presiden Jokowi di tanwir Ambon. Saat itu Presiden Jokowi bersikeras hadir meskipun secara protokoler tidak boleh seorang presiden hadir di tempat yang sama kurang dari satu bulan. Saat itu Presiden mengatakan ‘saya cinta Muhammadiyah’.
Baca : Serupa Soekarno, Presiden Jokowi: Saya Cinta Muhammadiyah
“Kenapa Presiden cinta Muhammadiyah? Karena presiden sadar betul bahwa Muhammadiyah keberadaannya itu tidak ngerepoti pemerintah. Tetapi justru ikut membantu tugas pemerintah, membantu tugas konstitusional, termasuk semua yang kini menjadi bagian dari gerakan Muhammadiyah,” cerita Muhadjir yang disambut terpuk tangan hadirin.
Oleh karena itu, Muhadjir mengingatkan warga Muhammadiyah untuk konsisten dengan gerakan amal saleh dan kerja nyata. “Bapak ibu tidak perlu khawatir, kalau Muhammadiyah konsisten dengan relnya, sesuai dengan khittahnya, pasti kita akan mendapat dukungan dari semua. Karena Muhammadiyah punya pengalaman sangat panjang, membawa dan ikut membantu bangsa ini jauh sebelum Indonesia ini merdeka,” ujarnya.
Muhadjir juga menyatakan bahwa kehadirannya dalam acara Muhammadiyah Jawa Tengah merupakan bagian dari tanggung jawabnya sebagai Mendikbud dan Ketua PP Muhammadiyah sekaligus. “Ke depan mari kita sama-sama membantu pemerintah, membantu memajukan bangsa ini di bidang pendidikan,” kata Muhadjir yang juga sebagai ketua PP Muhammadiyah bidang Pendidikan dan Kebudayaan.
“Jadi kalau saya hadir di sini bukan semata karena menteri pendidikan, tetapi karena saya salah satu anggota PP Muhammadiyah. Karena itu sudah tanggung jawab saya. Kalau saya ikut memajukan pendidikan di Jawa Tengah ini merupakan tanggung jawab saya sebagai ketua PP Muhammadiyah,” kata Muhadjir (Ribas/Th/Gsh).
Baca: Tanwir Muhammadiyah, Mendikbud Tandatangani Prasasti ‘Pendidikan untuk Semua’