SOLOK, Suara Muhammadiyah – Menyikapi pesan Mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsudin pada Hari Bermuhammadiyah di Kauman Padang Panjang Jumat lalu, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Bachtiar bersama Ketua dan anggota LPCR PW Muhammadiyah Sumbar mendatangi Kantor PD Muhammadiyah Kota Solok Ahad, (12/3). Kedatangan rombongan untuk membahas kendala dan persoalan yang terjadi di cabang dan ranting di Kota Solok.
Rombongan Muhammadiyah Sumbar yang dipimpin Bachtiar, Ketua LPCR Martaon Pulungan dan anggota Ali Amran Yunus serta Maspeq Bin Abbas.
Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Bachtiar mengatakan Apa yang disampaikan Din pada tabligh akbar di Kauman memang menyentakan hati, selalu mambangkik Batang Tarandam. “Namun begitulah adanya, namun kita tidak boleh larut dalam kediaman itu, kita mesti menciptakan Big Bang tersebut,” tukasnya.
Lanjutnya, memang sudah menjadi agenda rutin dari LPCR untuk meninjau langsung kondisi masing-masing cabang dan ranting di PD Muhammadiyah Solok. Eksistensi perserikatan sebagai ujung tombaknya berada pada cabang dan ranting. Penguatan cabang dan ranting adalah sebuah keniscayaan artinya tanpa ranting cabang tidak hidup.
Ketua LPCR PW Muhammadiyah Sumbar Martaon Pulungan mengatakan jumlah cabang dan ranting yang banyak di Sumbar, ada yang eksis dan ada juga dalam kondisi memprihatinkan terutama di Kota Solok. Hal itu perlu support dari warga perserikatan.
Hari Bermuhammadiyah putaran 8 di Kauman Padang Panjang telah memberikan energi baru bagi Muhammadiyah untuk lebih fokus dan serius mengelolah cabang dan ranting, “Jika pak Din saja dari Ketum PP Muhammadiyah saja turun menjadi Ketua PRM pondok Labu, lalu kenapa kita tidak?” jelasnya.
Martaon Pulungan menyarankan adanya perombakan di pimpinan daerah, cabang dan ranting. “Mana angkatan muda yang potensi masukan di cabang dan ranting untuk mengisi kekosongam kemudian segera lakukan musyawarah cabang dan ranting,” tuturnya.
Tambahnya, persoalan yang dihadapi cabang dan ranting beraneka ragam mulai dari persolan administratif hingga keaktifan pimpinan 3 cabang dan 9 ranting tersebut. Keluhan ini lantas ditampung untuk dicarikan formula yang tepat dalam mencarikan jalan keluar. Persoalan mendasar lainnya adalah kekurangan kader.
“Mereka keluhkan cabang dan ranting yang tidak aktif dan lemahnya pembinaan kader, ada sekolah tetapi jumlah muridnya sedikit dan tidak adanya rumah ibadah Muhammadiyah disana,” terangnya.
Ketua PD Muhammadiyah Kota Solok DR Darul Ilmi merasa senang dengan kedatangan rombongan LPCR PW Muhammadiyah Sumbar. Darul Ilmi menjelaskan Kota Solok lemah dalam pembinaan kader, sekretaris PD Muhammadiyah Kota Solok dan 3 cabang serta 9 ranting juga tidak aktif. “Kami merasa terbantu dengan kedatangan rombongan ke daerah kami, kami miskin kader di cabang maupun ranting, ada yang eksis dan ada juga yang tidak,” tandasnya (RI).