BOYOLALI, Suara Muhammadiyah- Dalam rangka mengurangi angka penyebaran penyakit Tubercolosis (TB), Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) melalui Sub-Sub Recipient (SSR) Aisyiyah TB-HIV Care Boyolali menggandeng tokoh agama dalam mensosialisasikan penanggulangan dan pencegahan penyebaran TB ke tengah-tengah masyarakat. Berangkat dari hal tersebut, SSR Aisyiyah TB HIV Care Boyolalli membekali pengetahuan tentang penanggulangan penyakit TB kepada para pemuka agama yang dilaksanakan selama dua hari yakni (13-14/3) di Aula Rumah Sakit Aisyiyah Boyolali.
Kepala SSR Aisyiyah TB-HIV Care Boyolali, Nuraini Budi Astuti mengatakan bahwa langkah ini efektif untuk mengajak jamaah agar mewaspadai tentang penyebaran TB. Oleh karena itu, sebanyak 18 pemuka agama dibekali pengetahuan guna memberikan gambaran tentang TB sehingga diharapkan dalam berbagai forum kegamaan, para pemuka agama tersebut dapat menyisipkan materi tentang penularan TB.
“Selama dua hari, 18 tokoh agama di Boyolali kami bekali pengetahuan tentang penanggulangan penyakit TB dengan pemateri dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK),” terangnya, Selasa (14/3).
Penyebaran TB di Boyolali, kata Nuraini, fenomenanya seperti gunung es. Berdasarkan data DKK 2016, ratusan orang terjaring positif TB. “Artinya masih ada seribu lebih warga Boyolali yang positif TB namun belum berobat. Dikhawatirkan, warga yang menderita TB positif dan tidak diobati, akan terjadi penularan sehingga penderita TB akan semakin menyebar dan bertambah,” jelasnya.
Disampaikan Nuraini bahwa sejak Desember 2016, Aisyiyah Boyolali telah bekerjasama dengan DKK Boyolali dalam rangka penanggulangan penyakit TB dengan melibatkan sebanyak 48 kader komunitas TB-HIV terlatih. Para kader ini telah disiapkan dalam melakukan penjaringan, pendampingan, dan berbagai kegiatan advokasi pencegahan dan pengobatan TB. Ia menambahkan, kerjasama dengan pemuka agama ini dapat dilakukan melalui penjaringan dari rumah ke rumah atau dari forum ke forum.
“Oleh karenanya, kerjasama dengan pemuka agama ini bisa dilakukan dengan penjaringan dari rumah ke rumah, forum ke forum untuk menemukan suspect atau terduga TB dengan gejala awal seperti batuk terus menerus selama dua minggu tidak sembuh,” tandasnya (Sarmun/ Yusri).