YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tengah mengupayakan terealisasinya 3 program besar, sebagai tindaklanjut dari hasil Tanwir Ambon. Hal ini disampaikan Haedar Nashir Katua Umum PP Muhammadiyah kepada Suara Muhammadiyah saat diwawancarai di sela-sela Rapat Pleno PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Rabu (15/3).
Pertama, Haedar menerangkan, PP Muhammadiyah akan terus mengupayakan majemen Klinik Apung Said Tuhuleley yang terintegrasi dengan fungsi dakwah atau tabligh, pelayanan sosial, disamping berfungsi sebagai tempat pelayanan kesehatan. “Diperlukan manajemen khusus yang memiliki tatakelola yang baik untuk menjaga kesinambungan integrasi fungsi-fungsi ini,” jelasnya.
Menurutnya, hal itu penting untuk mengembangkan klinik apung supaya bisa bertambah di banyak kepulauan, tidak cukup dengan satu ini, yang sudah ada sekarang. “Manajemen yang terintegrasi tersebut akan diwakili oleh satu tim. Di situ ada dari MPKU (Majelis Pelayanan Kesehatan Umum), LazisMu, MPM (Majelis Pemberdayaan Masyarakat), dan Majelis Tabligh, yang dikoordinatori oleh Agus Taufiqurrahman (Ketua PP Muhammadiyah bidang kesehatan),” papar Haedar.
“Ini semua menggambarkan bahwa, selain berfungsi sebagai tempat pelayanan kesehatan, klinik apung juga berfungsi sebagai pelayanan dakwah atau tabligh, sosial dan fungsi-fungsi lainya,” imbuhnya.
Kedua, Ketua Umum PP Muhammadiyah itu melanjutkan, menindaklanjuti pendirian Universitas Muhammadiyah Ambon dan RS PKU Muhammadiyah Ambon. “Terkait ini, maka akan dibentuk tim khusus meliputi Pimpinan Wilayah dan PP Muhammadiyah. Dari PP ada Suyatno (Bendahara Umum PP Muhammadiyah) selaku koordinator tim dan Marpuji Ali (Bendahara PP Muhammadiyah), serta ada dari Majelis Dikti Litbang (Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan) dan MPKU” terang Haedar.
Ketiga, sambung Haedar, adalah program pemberdayaan ekonomi, sebagai upaya untuk mengatasi masalah kesenjangan sosial. “Ini nanti, ketua yang membidangi ekonomi bersama Majelis Ekonomi, Aisyiyah, dan MPM, akan mendorong pengembangan ekonomi kecil dan menengah, sekaligus pemberdayaan masyarakat di daerah-daerah terpencil, terluar, dan terjauh,” ulasnya.
Termasuk, kata Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut, mengelola lahan-lahan asset negara untuk dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat, sebagaimana yang telah ditawarkan oleh Presiden Jokowi kepada PP Muhammadiyah (gsh).